Kisah Indra dan Sheila Nasution Kakak Beradik Barengan Masuk Akmil
loading...
A
A
A
"Adik saya tidak pernah mendapat perlakuan kasar. Apalagi saya juga sayang banget dengan adik saya ini, terus ngelihat adik saya digituin, bener-bener sedih saya rasanya," kata Indra.
Diam-diam Indra berusaha sedikit membantu Sheila. Dia selalu menemani adiknya saat di ruang makan. Indra tahu adiknya tidak terbiasa makan banyak, sehingga dia mengambil sebagian jatah makan Sheila agar tidak kekenyangan.
Sheila mengakui betapa sayangnya Indra kepada dirinya. Kakaknya itu tidak tega jika melihat dia menangis. Padahal ketika merasa sangat capek, Sheila selalu menangis. Karena itu, Indra selalu memarahi Sheila agar tidak menangis. Bahkan, tak jarang Indra terpaksa meninggalkan Sheila yang tetap menangis.
"Ini berdasarkan pengakuan temen-temen, temenku ngomong, Shel tahu nggak dia itu ngomong ke gue, gue nggak tega liat adik gue nangis tapi gue nggak bisa berbuat apa-apa," katanya.
Menurut Indra, meski sayang, bukan berarti dia dan adiknya tidak pernah berantem. Waktu masih kecil, dia sering bertengkar lantaran rebutan remote tivi atau main game. Namun, menurut Sheila, saat SD dia kerap dibelikan jajan oleh kakak tercinta.
Melihat Indra dan Sheila kini menjadi Perwira Remaja, sang ibunda merasa bangga. Dia tak menyangka kedua putra-putrinya menjadi prajurit TNI, terutama Sheila. Sebab, putrinya itu awalnya hanya minta izin mengantar temannya daftar Akmil di Gelora Bung Karno. Namun ternyata Sheila juga mengisi formulir pendaftaran dan dinyatakan berhak mengikuti karantina di Rindam Jaya hingga lolos ke seleksi tingkat pusat.
"Begitu lolos ke pusat, saya ditelepon Bu Gurunya, bahwa Sheila itu diterima di UI (Universitas Indonesia)," kata NY MH Nasution.
Mendengar kabar itu sang ibunda sempat ragu. Sebab, Sheila sudah pasti diterima di salah satu universitas terbaik di Indonesia, sementara di sisi lain belum tentu lolos pendidikan di Akmil.
"Dia bilang, Mah, ini kan perempuan langka masuk Akmil, jadi saya mau ini. Tapi kan Dek, belum tentu diterima di Akmil. Kalau di UI kan universitas oke dan sudah diterima. Adek bilang gini, saya maunya Akmil Mah, langka," tuturnya.
Diam-diam Indra berusaha sedikit membantu Sheila. Dia selalu menemani adiknya saat di ruang makan. Indra tahu adiknya tidak terbiasa makan banyak, sehingga dia mengambil sebagian jatah makan Sheila agar tidak kekenyangan.
Sheila mengakui betapa sayangnya Indra kepada dirinya. Kakaknya itu tidak tega jika melihat dia menangis. Padahal ketika merasa sangat capek, Sheila selalu menangis. Karena itu, Indra selalu memarahi Sheila agar tidak menangis. Bahkan, tak jarang Indra terpaksa meninggalkan Sheila yang tetap menangis.
"Ini berdasarkan pengakuan temen-temen, temenku ngomong, Shel tahu nggak dia itu ngomong ke gue, gue nggak tega liat adik gue nangis tapi gue nggak bisa berbuat apa-apa," katanya.
Menurut Indra, meski sayang, bukan berarti dia dan adiknya tidak pernah berantem. Waktu masih kecil, dia sering bertengkar lantaran rebutan remote tivi atau main game. Namun, menurut Sheila, saat SD dia kerap dibelikan jajan oleh kakak tercinta.
Melihat Indra dan Sheila kini menjadi Perwira Remaja, sang ibunda merasa bangga. Dia tak menyangka kedua putra-putrinya menjadi prajurit TNI, terutama Sheila. Sebab, putrinya itu awalnya hanya minta izin mengantar temannya daftar Akmil di Gelora Bung Karno. Namun ternyata Sheila juga mengisi formulir pendaftaran dan dinyatakan berhak mengikuti karantina di Rindam Jaya hingga lolos ke seleksi tingkat pusat.
"Begitu lolos ke pusat, saya ditelepon Bu Gurunya, bahwa Sheila itu diterima di UI (Universitas Indonesia)," kata NY MH Nasution.
Mendengar kabar itu sang ibunda sempat ragu. Sebab, Sheila sudah pasti diterima di salah satu universitas terbaik di Indonesia, sementara di sisi lain belum tentu lolos pendidikan di Akmil.
"Dia bilang, Mah, ini kan perempuan langka masuk Akmil, jadi saya mau ini. Tapi kan Dek, belum tentu diterima di Akmil. Kalau di UI kan universitas oke dan sudah diterima. Adek bilang gini, saya maunya Akmil Mah, langka," tuturnya.