Sebelum Kapolri Sebut Bebas Kritik, Hanya 18 Seniman Daftar Bhayangkara Mural Festival
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono mengungkapkan, saat pembukaan awal 'Bhayangkara Mural Festival 2021-Piala Kapolri ' pada awal pendaftaran hanya sedikit pelukis mural yang mendaftar.
saya menghindar takut ditanya tentang mural," tambahnya.
Namun kata Argo, setelah muncul pernyataan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahwa Polri tidak antikritik dan dalam kegiatan mural diperbolehkan bertema kritik. Hal itu langsung menambah jumlah peserta mural.
"Tapi ternyata setelah Minggu keempat langsung bermunculan setelah Bapak Kapolri menyampaikan di media boleh mengkritik. Setelah itu muncul banyak yang mendaftar di seluruh Polda di Indonesia, ada 803 karya," kata Argo Yuwono.
Ia menyebutkan, dalam pemilihan dan seleksi setiap tahapan festival mural baik di tingkat Polda daerah hingga Mabes Polri dilakukan secara objektif dan profesional.
"Peserta ini mendaftar mengirimkan desainnya ke panitia. Kemudian dari Polda menyeleksi dikirim ke Jakarta. Juri tidak ada dari Kepolisian, semua kompeten dan memahami mural, sehingga secara profesional memilih," jelasnya.
Kata Argo, keberadaan mural di tempat publik tetap memiliki tempatnya sendiri di tengah perkembangan teknologi informasi dan dunia digital, serta media sosial.
"Peralihan zaman ke media digital, komunitas mural telah berevolusi menciptakan sudut pandang berbeda, untuk menginsipirasi menyampaikan kritik dan pesan positif atau negatif melalui media mural," pungkas Argo Yuwono.
Sebagaimana diketahui pendaftaran dan seleksi 'Bhayangkara Mural Festival 2021-Piala Kapolri' dilaksanakan 17 September-24 Oktober 2021. Total ada 803 karya mural seniman yang terdaftar seluruh Indonesia.
saya menghindar takut ditanya tentang mural," tambahnya.
Namun kata Argo, setelah muncul pernyataan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahwa Polri tidak antikritik dan dalam kegiatan mural diperbolehkan bertema kritik. Hal itu langsung menambah jumlah peserta mural.
"Tapi ternyata setelah Minggu keempat langsung bermunculan setelah Bapak Kapolri menyampaikan di media boleh mengkritik. Setelah itu muncul banyak yang mendaftar di seluruh Polda di Indonesia, ada 803 karya," kata Argo Yuwono.
Ia menyebutkan, dalam pemilihan dan seleksi setiap tahapan festival mural baik di tingkat Polda daerah hingga Mabes Polri dilakukan secara objektif dan profesional.
"Peserta ini mendaftar mengirimkan desainnya ke panitia. Kemudian dari Polda menyeleksi dikirim ke Jakarta. Juri tidak ada dari Kepolisian, semua kompeten dan memahami mural, sehingga secara profesional memilih," jelasnya.
Kata Argo, keberadaan mural di tempat publik tetap memiliki tempatnya sendiri di tengah perkembangan teknologi informasi dan dunia digital, serta media sosial.
"Peralihan zaman ke media digital, komunitas mural telah berevolusi menciptakan sudut pandang berbeda, untuk menginsipirasi menyampaikan kritik dan pesan positif atau negatif melalui media mural," pungkas Argo Yuwono.
Sebagaimana diketahui pendaftaran dan seleksi 'Bhayangkara Mural Festival 2021-Piala Kapolri' dilaksanakan 17 September-24 Oktober 2021. Total ada 803 karya mural seniman yang terdaftar seluruh Indonesia.
(maf)