Mundur dari Hanura, Gede Pasek Ikuti Jejak Gerry Hukubun dan Ongen Sangaji
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) telah ditinggalkan oleh tiga tokoh partai besutan Wiranto itu. Terbaru, Gede Pasek Suardika yang mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Hanura melalui surat yang diunggah di akun Facebook pribadinya, Kamis 28 Oktober 2021.
Surat resmi terkait pengunduran diri Gede Pasek juga telah disampaikan kepada Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang alias OSO. Gede Pasek tidak menyebutkan alasannya mengundurkan diri dari posisi Sekjen Hanura. Ia hanya menyatakan dirinya membutuhkan tempat pengabdian baru untuk mewujudkan ide dan gagasan politiknya secara maksimal.
Sebelumnya, Politikus Muda Gerry Habel Hukubun sudah lebih dahulu keluar dari Partai Hanura. Ia mengirimkan surat pengunduran dirinya ke DPP Partai Hanura pada 1 Oktober 2021.
Ia menyebutkan alasan mundur dari Partai Hanura karena ingin konsentrasi dengan keluarga dan juga ingin mencoba tantangan baru. Gerry menjelaskan bahwa Hanura sudah menjadi bagian dalam hidupnya selama 13 tahun terakhir.
“Ingin mencoba bisa lebih maksimal lagi dalam berkreasi atau memberikan pikiran-pikiran, mungkin di Hanura ini karena sudah terlalu lama juga, jadi kita ingin mencoba mencari tantangan baru,” ungkap Gerry Hukubun dalan keterangannya, Jumat (29/10/2021).
Ketika ditanya pendapatnya tentang pengunduran diri Gede Pasek, dia mengatakan mantan politikus Partai Demokrat itu ingin mencoba tantangan baru. “Mungkin beliau ingin lebih banyak eksplor dan mencoba tantangan baru. Yang pasti dia tetap menjaga hubungan baik,” jelas Gerry Hukubun yang juga mantan Pimpinan DPRD Maluku Tenggara periode 2009-2014.
Satu lagi tokoh yang keluar dari Partai Hanura adalah Mohamad Ongen Sangaji yang secara otomatis turut melepas jabatannya sebagai Ketua DPD DKI Jakarta sejak 27 Juli 2021.
"Keluarganya menuntut Bang Ongen agar fokus mengurus keluarga," ujar Sekretaris DPD Partai Hanura DKI Syarifuddin.
Surat resmi terkait pengunduran diri Gede Pasek juga telah disampaikan kepada Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang alias OSO. Gede Pasek tidak menyebutkan alasannya mengundurkan diri dari posisi Sekjen Hanura. Ia hanya menyatakan dirinya membutuhkan tempat pengabdian baru untuk mewujudkan ide dan gagasan politiknya secara maksimal.
Sebelumnya, Politikus Muda Gerry Habel Hukubun sudah lebih dahulu keluar dari Partai Hanura. Ia mengirimkan surat pengunduran dirinya ke DPP Partai Hanura pada 1 Oktober 2021.
Ia menyebutkan alasan mundur dari Partai Hanura karena ingin konsentrasi dengan keluarga dan juga ingin mencoba tantangan baru. Gerry menjelaskan bahwa Hanura sudah menjadi bagian dalam hidupnya selama 13 tahun terakhir.
“Ingin mencoba bisa lebih maksimal lagi dalam berkreasi atau memberikan pikiran-pikiran, mungkin di Hanura ini karena sudah terlalu lama juga, jadi kita ingin mencoba mencari tantangan baru,” ungkap Gerry Hukubun dalan keterangannya, Jumat (29/10/2021).
Ketika ditanya pendapatnya tentang pengunduran diri Gede Pasek, dia mengatakan mantan politikus Partai Demokrat itu ingin mencoba tantangan baru. “Mungkin beliau ingin lebih banyak eksplor dan mencoba tantangan baru. Yang pasti dia tetap menjaga hubungan baik,” jelas Gerry Hukubun yang juga mantan Pimpinan DPRD Maluku Tenggara periode 2009-2014.
Satu lagi tokoh yang keluar dari Partai Hanura adalah Mohamad Ongen Sangaji yang secara otomatis turut melepas jabatannya sebagai Ketua DPD DKI Jakarta sejak 27 Juli 2021.
"Keluarganya menuntut Bang Ongen agar fokus mengurus keluarga," ujar Sekretaris DPD Partai Hanura DKI Syarifuddin.
(kri)