Fadli Zon Tak Setuju Patung Soekarno Dibangun di Semua Daerah, Politikus PDIP Ini Bilang Begini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politikus PDIP Hendrawan Supratikno menanggapi pernyataan Politikus Partai Gerindra Fadli Zon yang tidak setuju didirikannya patung Presiden Soekarno di semua daerah. Adapun penolakan Fadli Zon itu merespons keinginan Megawati Soekarnoputri agar kader PDIP mendirikan patung Bung Karno di setiap daerah Indonesia.
Sedangkan imbauan Megawati ke kader PDIP itu disampaikan dalam acara peresmian Prasasti Taman UMKM Bung Karno dan penandatanganan 16 Kantor PDIP yang digelar secara daring pada Kamis (28/10/2021). “Dalam acara tersebut Bu Mega juga berharap pahlawan-pahlawan nasional bisa divisualisasikan sebagai sosok, antara lain berupa patung, untuk menginspirasi generasi muda dan membangkitkan semangat persatuan,” ujar Hendrawan Supratikno kepada SINDOnews, Jumat (29/10/2021).
Hendrawan mengungkapkan bagi PDIP, patung proklamator dan bapak bangsa itu seyogianya dimaknai sebagai ekspresi literasi sejarah. “Antusiasme masyarakat yang belakangan tumbuh adalah respons kearifan untuk mengobati luka kolektif masa lalu, era dimana ada upaya-upaya sistematis untuk melakukan De-Soekarnoisasi dan penyimpangan memori kolektif bangsa,” pungkas Hendrawan.
Diberitakan sebelumnya, keinginan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar patung Presiden Soekarno ada di semua daerah di Indonesia mendapat tanggapan dari pihak luar PDIP. Salah satunya politikus Partai Gerinda Fadli Zon.
“Tak perlu mendirikan patung Soekarno di semua daerah,” cuit Fadli Zon di akun Twitternya, Jumat (29/10/2021).
Sedangkan imbauan Megawati ke kader PDIP itu disampaikan dalam acara peresmian Prasasti Taman UMKM Bung Karno dan penandatanganan 16 Kantor PDIP yang digelar secara daring pada Kamis (28/10/2021). “Dalam acara tersebut Bu Mega juga berharap pahlawan-pahlawan nasional bisa divisualisasikan sebagai sosok, antara lain berupa patung, untuk menginspirasi generasi muda dan membangkitkan semangat persatuan,” ujar Hendrawan Supratikno kepada SINDOnews, Jumat (29/10/2021).
Hendrawan mengungkapkan bagi PDIP, patung proklamator dan bapak bangsa itu seyogianya dimaknai sebagai ekspresi literasi sejarah. “Antusiasme masyarakat yang belakangan tumbuh adalah respons kearifan untuk mengobati luka kolektif masa lalu, era dimana ada upaya-upaya sistematis untuk melakukan De-Soekarnoisasi dan penyimpangan memori kolektif bangsa,” pungkas Hendrawan.
Diberitakan sebelumnya, keinginan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar patung Presiden Soekarno ada di semua daerah di Indonesia mendapat tanggapan dari pihak luar PDIP. Salah satunya politikus Partai Gerinda Fadli Zon.
“Tak perlu mendirikan patung Soekarno di semua daerah,” cuit Fadli Zon di akun Twitternya, Jumat (29/10/2021).
(rca)