Kasus Covid-19 di Tanah Air di Titik Terendah, Menurun Selama 15 Minggu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus Covid-19 di Tanah Air telah berada pada titik terendah. Telah menurun selama 15 minggu sejak puncak pada Juli lalu.
Namun, Wiku mengingatkan bahwa sebentar lagi kita akan memasuki bulan November yang akan disusul periode libur Natal dan Tahun Baru. Berkaca dari pengalaman tahun 2020 periode tersebut membawa risiko peningkatan kasus, tidak hanya di Indonesia bahkan juga terjadi di dunia.
“Kondisi kasus Indonesia yang saat ini sedang berada di titik terendah dan telah menurun selama 15 minggu, perlu kita pertahankan agar tidak kembali meningkat pada saat Natal dan Tahun Baru,” ujar Wiku dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (28/10/2021).
Wiku mengatakan mobilitas penduduk yang terus meningkat menjadi salah satu tantangan terbesar dalam mempertahankan penurunan kasus terutama seiring dengan menurunnya kasus dan pembukaan aktivitas sosial ekonomi.
“Terjadi kenaikan mobilitas pada saat kasus mengalami penurunan setelah puncak yang memicu kenaikan kasus selanjutnya,” kata Wiku.
Kebijakan peniadaan mudik pada periode Idul Fitri 2020, kata Wiku, nyatanya tidak cukup untuk menekan pergerakan penduduk, penurunan kasus yang terjadi bertahan 13 minggu membuat aktivitas dan mobilitas masyarakat kembali meningkat. “Mobilitas di pusat belanja naik mencapai 34,4%, di taman naik hingga 20,43%, serta di tempat ritel dan rekreasi sebesar 1,4%.”
Wiku menambahkan bahwa angka mobilitas yang tinggi bersamaan dengan munculnya varian Delta yang lebih mudah menular menyebabkan kenaikan kasus secara signifikan selama 9 minggu pasca Idul Fitri. “Kenaikan kasus ini mencapai 13 kali lipat dari titik kasus terendah pasca lonjakan pertama.”
“Saat ini ledakan kasus Indonesia telah berhasil ditangani di saat banyak negara lain menghadapi kenaikan kasus signifikan, jumlah kasus di Indonesia terus menurun dan aktivitas sosial ekonomi kembali dibuka,” sambungnya.
Namun, Wiku mengingatkan bahwa sebentar lagi kita akan memasuki bulan November yang akan disusul periode libur Natal dan Tahun Baru. Berkaca dari pengalaman tahun 2020 periode tersebut membawa risiko peningkatan kasus, tidak hanya di Indonesia bahkan juga terjadi di dunia.
“Kondisi kasus Indonesia yang saat ini sedang berada di titik terendah dan telah menurun selama 15 minggu, perlu kita pertahankan agar tidak kembali meningkat pada saat Natal dan Tahun Baru,” ujar Wiku dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (28/10/2021).
Wiku mengatakan mobilitas penduduk yang terus meningkat menjadi salah satu tantangan terbesar dalam mempertahankan penurunan kasus terutama seiring dengan menurunnya kasus dan pembukaan aktivitas sosial ekonomi.
“Terjadi kenaikan mobilitas pada saat kasus mengalami penurunan setelah puncak yang memicu kenaikan kasus selanjutnya,” kata Wiku.
Kebijakan peniadaan mudik pada periode Idul Fitri 2020, kata Wiku, nyatanya tidak cukup untuk menekan pergerakan penduduk, penurunan kasus yang terjadi bertahan 13 minggu membuat aktivitas dan mobilitas masyarakat kembali meningkat. “Mobilitas di pusat belanja naik mencapai 34,4%, di taman naik hingga 20,43%, serta di tempat ritel dan rekreasi sebesar 1,4%.”
Wiku menambahkan bahwa angka mobilitas yang tinggi bersamaan dengan munculnya varian Delta yang lebih mudah menular menyebabkan kenaikan kasus secara signifikan selama 9 minggu pasca Idul Fitri. “Kenaikan kasus ini mencapai 13 kali lipat dari titik kasus terendah pasca lonjakan pertama.”
“Saat ini ledakan kasus Indonesia telah berhasil ditangani di saat banyak negara lain menghadapi kenaikan kasus signifikan, jumlah kasus di Indonesia terus menurun dan aktivitas sosial ekonomi kembali dibuka,” sambungnya.
(kri)