Jelang Peringatan Hari Pahlawan, Mensos Ziarah ke Makam Cut Nyak Dhien di Sumedang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menyambut Peringatan Hari Pahlawan , Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini melakukan ziarah ke makam pahlawan nasional Cut Nyak Dhien di Sumedang, Jawa Barat. Sekadar diketahui, Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November.
Risma menyatakan, kehadirannya untuk mengenang jasa besar Cut Nyak Dhien memperjuangkan kemerdekaan. Keberadaan makam Cut Nyak Dhien di Sumedang sudah menunjukkan betapa berat perjuangan perempuan pahlawan dari Aceh ini.
"Beliau dimakamkan di sini sebetulnya kan merupakan pembuangan oleh penjajah. Di era itu, dibuang ke Sumedang, sudah seperti dibuang ke negara lain," ujar Risma dalam keterangannya, Sabtu (23/10/2021).
Menurutnya, perjuangan Cut Nyak Dhien patut menjadi teladan generasi bangsa saat ini. Cut Nyak Dhien gigih berjuang dan bersikukuh enggan menyerah dan terus menggelorakan perlawanan terhadap kolonial Belanda dari pedalaman Aceh, kendati kondisi fisiknya sudah sangat memperihatinkan.
"Beliau tidak mau menyerah. Meskipun sudah lemah dan pandangannya terganggu. Tetap berjuang dari dalam hutan. Kita meraih kemerdekaan dengan berjuang melawan penjajah. Ada beberapa bangsa yang kemerdekaannya diberi oleh penjajah. Kita harus bangga," tuturnya.
Dia ingin generasi muda yang tidak merasakan perjuangan fisik meraih kemerdekaan, agar mengenang, menghargai, dan meneladani perjuangan para pahlawan. Dia menekankan pentingnya generasi saat ini paham kemerdekaan saat ini ditempuh dengan perjuangan yang luar biasa berat dan panjang oleh para pahlawan, salah satunya Cut Nyak Dhien.
Sikap menghargai dan meneladani perjuangan para pahlawan bisa tumbuh bila mereka mengetahui dan memahai jalannya sejarah terlebih dulu. "Saya saja enggak tahu detil mengapa Cut Nyak Dhien dimakamkan di sini. Apalagi anak-anak sekarang," katanya.
Oleh karena itu, dia tengah memikirkan, suatu konsep kegiatan atau program yang bisa mewadahi kebutuhan tersebut. Mensos berencana mengajak perwakilan kelompok generasi muda berziarah ke taman makam pahlawan nasional secara bergantian setiap tahun. Dalam program tersebut, dimungkinkan keterlibatan Karang Taruna sebagai perwakilan kelompok muda.
Mensos juga merima masukan tentang rencana pemerintah daerah melakukan penataan kompleks makam Cut Nyak Dhien. Terkait rencana Pemerintah Daerah membuat master plan penataan kawasan makam, pada dasarnya Kemensos mendukung bila semangatnya untuk menghargai jasa para pahlawan.
“Nanti kita lihat rencananya daerah dulu. Mudah-mudahan kami bisa membantu dengan anggaran yang terbatas. Saya juga tidak bisa sendiri. Perlu mendiskusikan dengan semua pihak. Selain dengan daerah juga dengan Pemerintah Aceh dengan tokoh-tokoh masyarakat, dan sejarawan. Cut Nyak Dhien ini kan milik bangsa Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir juga mengemukakan rencana pemerintah daerah untuk melakukan penataan kompleks makam.
"Kami sampaikan kepada Bu Mensos bahwa kami akan melakukan penataan dengan membuat jalur baru yang langsung ke makam Cut Nyak Dhien. Untuk itu perlu untuk ada pembebasan lahan. Untuk itu kami perlu memohon dukungan dan bantuan dari Ibu Menteri dan semua pihak terkait termasuk Pemerintah Aceh dan tokoh-tokoh Aceh," katanya.
Risma menyatakan, kehadirannya untuk mengenang jasa besar Cut Nyak Dhien memperjuangkan kemerdekaan. Keberadaan makam Cut Nyak Dhien di Sumedang sudah menunjukkan betapa berat perjuangan perempuan pahlawan dari Aceh ini.
"Beliau dimakamkan di sini sebetulnya kan merupakan pembuangan oleh penjajah. Di era itu, dibuang ke Sumedang, sudah seperti dibuang ke negara lain," ujar Risma dalam keterangannya, Sabtu (23/10/2021).
Menurutnya, perjuangan Cut Nyak Dhien patut menjadi teladan generasi bangsa saat ini. Cut Nyak Dhien gigih berjuang dan bersikukuh enggan menyerah dan terus menggelorakan perlawanan terhadap kolonial Belanda dari pedalaman Aceh, kendati kondisi fisiknya sudah sangat memperihatinkan.
"Beliau tidak mau menyerah. Meskipun sudah lemah dan pandangannya terganggu. Tetap berjuang dari dalam hutan. Kita meraih kemerdekaan dengan berjuang melawan penjajah. Ada beberapa bangsa yang kemerdekaannya diberi oleh penjajah. Kita harus bangga," tuturnya.
Dia ingin generasi muda yang tidak merasakan perjuangan fisik meraih kemerdekaan, agar mengenang, menghargai, dan meneladani perjuangan para pahlawan. Dia menekankan pentingnya generasi saat ini paham kemerdekaan saat ini ditempuh dengan perjuangan yang luar biasa berat dan panjang oleh para pahlawan, salah satunya Cut Nyak Dhien.
Sikap menghargai dan meneladani perjuangan para pahlawan bisa tumbuh bila mereka mengetahui dan memahai jalannya sejarah terlebih dulu. "Saya saja enggak tahu detil mengapa Cut Nyak Dhien dimakamkan di sini. Apalagi anak-anak sekarang," katanya.
Oleh karena itu, dia tengah memikirkan, suatu konsep kegiatan atau program yang bisa mewadahi kebutuhan tersebut. Mensos berencana mengajak perwakilan kelompok generasi muda berziarah ke taman makam pahlawan nasional secara bergantian setiap tahun. Dalam program tersebut, dimungkinkan keterlibatan Karang Taruna sebagai perwakilan kelompok muda.
Mensos juga merima masukan tentang rencana pemerintah daerah melakukan penataan kompleks makam Cut Nyak Dhien. Terkait rencana Pemerintah Daerah membuat master plan penataan kawasan makam, pada dasarnya Kemensos mendukung bila semangatnya untuk menghargai jasa para pahlawan.
“Nanti kita lihat rencananya daerah dulu. Mudah-mudahan kami bisa membantu dengan anggaran yang terbatas. Saya juga tidak bisa sendiri. Perlu mendiskusikan dengan semua pihak. Selain dengan daerah juga dengan Pemerintah Aceh dengan tokoh-tokoh masyarakat, dan sejarawan. Cut Nyak Dhien ini kan milik bangsa Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir juga mengemukakan rencana pemerintah daerah untuk melakukan penataan kompleks makam.
"Kami sampaikan kepada Bu Mensos bahwa kami akan melakukan penataan dengan membuat jalur baru yang langsung ke makam Cut Nyak Dhien. Untuk itu perlu untuk ada pembebasan lahan. Untuk itu kami perlu memohon dukungan dan bantuan dari Ibu Menteri dan semua pihak terkait termasuk Pemerintah Aceh dan tokoh-tokoh Aceh," katanya.
(mhd)