Golkar Dinilai Lebih Modern dan Demokratis di Era Airlangga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mengatakan, Partai Golkar saat ini lebih menjadi partai modern dan demokratis di era kepemimpinan Airlangga Hartarto.
Baca Juga: Golkar
"Golkar partai modern, demokratis. Golkar solid, meski banyak faksi tapi mampu berdinamika secara demokratis. Golkar ke depan ini bisa menjadi leading dalam hal generasi milenial lebih suka jenis partai ini," kata Trubus, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: HUT ke-57, Golkar Target Raih 60% Suara di Pilkada dan 20% di Pileg 2024
Dalam memimpin Golkar, Airlangga dinilai sosok yang tegas dan berhasil menyelesaikan masalah yang ada di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Tegas, kalau ada kader yang bermasalah langsung dikeluarin, tidak sampai viral-viral," ujar Trubus.
Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti ini menyebut, Airlangga berhasil menjaga tradisi Golkar yakni mendapat kepercayaan dari publik dan pemerintah.
Menurutnya, dengan duduknya beberapa tokoh Golkar seperti Airlangga dan Luhut Binsar Pandjaitan dalam posisi strategis. Serta bisa merangkul semua pihak, telah membuktikan kepercayaan publik terhadap Golkar tinggi.
"Airlangga relatif baik dalam hal, dulu terbelah ada kubunya Bamsoet, mampu merangkul. Menjaga hubungan baik dengan Pemerintah, mendapat kepercayaan tinggi dari penguasa. Hubungan dengan pemerintah di tingkat daerah baik, jarang terjadi intrik yang merugikan partai," ujarnya.
"Pandemi Covid, Pak Luhut dan Airlangga Jawa-Bali, menjalankan kinerja yang bagus, publik trust tinggi," tambahnya.
Baca Juga: Golkar
"Golkar partai modern, demokratis. Golkar solid, meski banyak faksi tapi mampu berdinamika secara demokratis. Golkar ke depan ini bisa menjadi leading dalam hal generasi milenial lebih suka jenis partai ini," kata Trubus, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: HUT ke-57, Golkar Target Raih 60% Suara di Pilkada dan 20% di Pileg 2024
Dalam memimpin Golkar, Airlangga dinilai sosok yang tegas dan berhasil menyelesaikan masalah yang ada di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Tegas, kalau ada kader yang bermasalah langsung dikeluarin, tidak sampai viral-viral," ujar Trubus.
Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti ini menyebut, Airlangga berhasil menjaga tradisi Golkar yakni mendapat kepercayaan dari publik dan pemerintah.
Menurutnya, dengan duduknya beberapa tokoh Golkar seperti Airlangga dan Luhut Binsar Pandjaitan dalam posisi strategis. Serta bisa merangkul semua pihak, telah membuktikan kepercayaan publik terhadap Golkar tinggi.
"Airlangga relatif baik dalam hal, dulu terbelah ada kubunya Bamsoet, mampu merangkul. Menjaga hubungan baik dengan Pemerintah, mendapat kepercayaan tinggi dari penguasa. Hubungan dengan pemerintah di tingkat daerah baik, jarang terjadi intrik yang merugikan partai," ujarnya.
"Pandemi Covid, Pak Luhut dan Airlangga Jawa-Bali, menjalankan kinerja yang bagus, publik trust tinggi," tambahnya.