Sindir Ambisi Politik Ganjar, PDIP Jateng: Bergerak Lewat Tangan Orang Lain
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bertambahnya dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) 2024 dari kader PDIP menuai perdebatan di internal PDIP . Terakhir, Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) menyebut loyalis Ganjar sebagai celeng atau babi hutan.
Sementara Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo sekaligus deklarator Seknas Ganjar Indonesia di Purworejo Albertus Sumbogo menyebut kepemimpinan Bambang melahirkan kader bermental bebek dan babu.
Menanggapi hal ini, Bendahara DPD PDIP Jateng Dede Indra Permana Soediro menegaskan bahwa kepemimpinan Bambang Pacul di Jateng justru menorehkan banyak prestasi elektoral. Karenanya, Dede meminta Albertus Sumbogo yang juga Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Purworejo melihat perkembangan prestasi elektoral di Jateng dari kenaikan kursi, baik di legislatif, maupun di eksekutif.
Kemudian, Anggota Komisi I DPR ini juga berharap agar Sumbogo tertib dalam berorganisasi karena Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum menentukan siapa yang akan diusung pada Pilpres 2024 nanti. Seharusnya seorang kader, terlebih masuk dalam struktur partai selalu berkoordinasi dan tidak terjebak dalam arus di luar garis partai.
“Bagaimanapun Pak Sumbogo terikat di kepengurusan partai. Langkah, sikap, dan tindakan hendaknya tegak lurus dengan struktur di atasnya sehingga tidak masuk dalam ambisi pribadi seseorang,” ujar Dede dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (12/10/2021).
Selain itu, Dede juga menyindir Ganjar Pranowo. Menurutnya, ambisi politik seseorang tidak selalu tercermin dari kata-kata yang diucapkan. Namun akan lebih terlihat dari langkah dan perbuatan di lapangan.
“Orang boleh mengatakan (Ganjar) tidak mikir capres, tidak mau tetapi jika masyarakat menginginkan saya bersedia. Namun kemudian bergerak melalui tangan orang lain. Kalau begitu sami mawon dan biasa orang politik seperti itu,” tukas Dede.
Di sisi lain, Ketua Seknas Ganjar Indonesia Albertus Sumbogo mengaku bahwa di Kabupaten Purworejo sudah ada 16 kecamatan yang bergabung dalam kelompok relawan ini. Masing-masing kecamatan membentuk grup percakapan WhatsApp masing-masing dan ia meminta mereka membuat struktur-struktur orang dan peta wilayah.
“Karena di belakang saya sebenarnya banyak kader PDIP nonstruktural, artinya bukan pengurus partai yang merapat ke saya,” klaimnya saat dihubungi.
Kemudian, lanjut Sumbogo, daerah lain di luar Purworejo juga sudah bergabung di kelompok relawan Ganjar lainnya, ada yang bergabung ke Dulur Ganjar, ada juga yang gabung dengan Sahabat Ganjar. Intinya, kelompok relawan ini selain mengoordinasikan juga melakukan komunikasi antar pendukung Ganjar. Yang jelas kelompok ini mandiri dan tidak berada di bawah Ganjar.
“Asas mandiri, prinsipnya ini bukan struktur dengan Pak Ganjar tetapi memang relawan yang mandiri,” pungkasnya.
Sementara Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo sekaligus deklarator Seknas Ganjar Indonesia di Purworejo Albertus Sumbogo menyebut kepemimpinan Bambang melahirkan kader bermental bebek dan babu.
Menanggapi hal ini, Bendahara DPD PDIP Jateng Dede Indra Permana Soediro menegaskan bahwa kepemimpinan Bambang Pacul di Jateng justru menorehkan banyak prestasi elektoral. Karenanya, Dede meminta Albertus Sumbogo yang juga Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Purworejo melihat perkembangan prestasi elektoral di Jateng dari kenaikan kursi, baik di legislatif, maupun di eksekutif.
Kemudian, Anggota Komisi I DPR ini juga berharap agar Sumbogo tertib dalam berorganisasi karena Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum menentukan siapa yang akan diusung pada Pilpres 2024 nanti. Seharusnya seorang kader, terlebih masuk dalam struktur partai selalu berkoordinasi dan tidak terjebak dalam arus di luar garis partai.
“Bagaimanapun Pak Sumbogo terikat di kepengurusan partai. Langkah, sikap, dan tindakan hendaknya tegak lurus dengan struktur di atasnya sehingga tidak masuk dalam ambisi pribadi seseorang,” ujar Dede dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (12/10/2021).
Selain itu, Dede juga menyindir Ganjar Pranowo. Menurutnya, ambisi politik seseorang tidak selalu tercermin dari kata-kata yang diucapkan. Namun akan lebih terlihat dari langkah dan perbuatan di lapangan.
“Orang boleh mengatakan (Ganjar) tidak mikir capres, tidak mau tetapi jika masyarakat menginginkan saya bersedia. Namun kemudian bergerak melalui tangan orang lain. Kalau begitu sami mawon dan biasa orang politik seperti itu,” tukas Dede.
Di sisi lain, Ketua Seknas Ganjar Indonesia Albertus Sumbogo mengaku bahwa di Kabupaten Purworejo sudah ada 16 kecamatan yang bergabung dalam kelompok relawan ini. Masing-masing kecamatan membentuk grup percakapan WhatsApp masing-masing dan ia meminta mereka membuat struktur-struktur orang dan peta wilayah.
“Karena di belakang saya sebenarnya banyak kader PDIP nonstruktural, artinya bukan pengurus partai yang merapat ke saya,” klaimnya saat dihubungi.
Kemudian, lanjut Sumbogo, daerah lain di luar Purworejo juga sudah bergabung di kelompok relawan Ganjar lainnya, ada yang bergabung ke Dulur Ganjar, ada juga yang gabung dengan Sahabat Ganjar. Intinya, kelompok relawan ini selain mengoordinasikan juga melakukan komunikasi antar pendukung Ganjar. Yang jelas kelompok ini mandiri dan tidak berada di bawah Ganjar.
“Asas mandiri, prinsipnya ini bukan struktur dengan Pak Ganjar tetapi memang relawan yang mandiri,” pungkasnya.
(kri)