Profil Heldy Djafar, Istri ke-9 Bung Karno yang Khatam Alquran Sejak Kecil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Heldy Djafar , istri ke-9 Presiden Soekarno , telah meninggal dunia di RSCM Jakarta pada Minggu (10/10/2021) malam. Perempuan yang dikenal sebagai cinta terakhir Sang Proklamator itu mengembuskan napas terakhir di usia 74 tahun.
Lalu siapa sebenarnya Heldy Djafar dan bagaimana cerita pertemuannya dengan Bung Karno, sehingga akhirnya jatuh cinta?
Mengutip wikipedia, Heldy Djafar merupakan putri bungsu dari sembilan bersaudara pasangan H Djafar dan Hj Hamiah. Ia lahir pada 11 Juni 1947 di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sebagai putri dari pasangan haji, Heldy lekat dengan kehidupan agama. Ia bahkah telah mengkhatamkan atau menamatkan membaca Alquran sejak kecil.
Baca juga: Heldy Djafar, Istri Terakhir Bung Karno Meninggal Dunia
Setelah tamat SMP, Heldy hijrah ke Jakarta menyusul kakaknya untuk mencari ilmu. Ia bercita-cita menjadi seorang desain interior. Ia tinggal di rumah kakaknya bernama Erham di Jalan Ciawi III Nomor 4 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Heldy Djafar lalu belajar di Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP) di Pasar Baru, Jakarta. Dia menimba ilmu memasak dan mengurus rumah tangga.
Memiliki paras cantik membuat Heldy cepat populer. Fotonya yang memakai busana khas Tenggarong lengkap dengan sanggul cepol di atas dan tusuk kembang goyang pernah menghiasi sampul majalan Pantjawarna.
Heldy juga terpilih menjadi bagian dari barisan Bhinneka Tunggal Ika di Istana Negara dalam rangka penyambutan tim Piala Thomas pada 1964. Di momen inilah, Soekarno bertemu dengan Heldy.
Baca juga: Sebelum Meninggal, Heldy Djafar Istri ke-9 Bung Karno Dirawat 3 Minggu di RSCM
Pertemuan demi pertemuan antara keduanya kembali terjadi, baik sengaja maupun dalam sebuah acara. Hingga akhirnya Soekarno meminang gadis Kalimantan itu.
Heldy Djafar menikah dengan Soekarno pada 1966. Kala itu Soekarno berusia 65 tahun sementara Heldy Djafar berusia 18 tahun. Sebagai saksi pernikahan adalah Ketua DPA Idham Chalid dan Menteri Agama Saifuddin Zuhri.
Pernikahan keduanya hanya bertahan dua tahun. Komunikasi tak berjalan lancar setelah Soekarno menjadi tahanan di Wisma Yaso, Jalan Gatot Subroto. Heldy sempat mengucap ingin berpisah, tetapi Soekarno bertahan. Soekarno hanya ingin dipisahkan oleh maut.
Akhirnya, pada 19 Juni 1968, Heldy yang berusia 21 tahun menikah lagi dengan Gusti Suriansyah Noor, keturunan dari Kerajaan Banjar. Kala itu Heldy yang sedang hamil tua mendapat kabar Soekarno wafat. Soekarno tutup usia pada 21 Juni 1970, dalam usia 69 tahun.
Satu dari enam orang anak Heldy Djafar, Maya Firanti Noor, menikah dengan Ari Sigit, cucu Presiden RI Soeharto.
Lihat Juga: LPPM UBK Luncurkan Buku Bunga Rampai Bulan Bung Karno Refleksi Membangun Karakter Bangsa
Lalu siapa sebenarnya Heldy Djafar dan bagaimana cerita pertemuannya dengan Bung Karno, sehingga akhirnya jatuh cinta?
Mengutip wikipedia, Heldy Djafar merupakan putri bungsu dari sembilan bersaudara pasangan H Djafar dan Hj Hamiah. Ia lahir pada 11 Juni 1947 di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sebagai putri dari pasangan haji, Heldy lekat dengan kehidupan agama. Ia bahkah telah mengkhatamkan atau menamatkan membaca Alquran sejak kecil.
Baca juga: Heldy Djafar, Istri Terakhir Bung Karno Meninggal Dunia
Setelah tamat SMP, Heldy hijrah ke Jakarta menyusul kakaknya untuk mencari ilmu. Ia bercita-cita menjadi seorang desain interior. Ia tinggal di rumah kakaknya bernama Erham di Jalan Ciawi III Nomor 4 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Heldy Djafar lalu belajar di Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP) di Pasar Baru, Jakarta. Dia menimba ilmu memasak dan mengurus rumah tangga.
Memiliki paras cantik membuat Heldy cepat populer. Fotonya yang memakai busana khas Tenggarong lengkap dengan sanggul cepol di atas dan tusuk kembang goyang pernah menghiasi sampul majalan Pantjawarna.
Heldy juga terpilih menjadi bagian dari barisan Bhinneka Tunggal Ika di Istana Negara dalam rangka penyambutan tim Piala Thomas pada 1964. Di momen inilah, Soekarno bertemu dengan Heldy.
Baca juga: Sebelum Meninggal, Heldy Djafar Istri ke-9 Bung Karno Dirawat 3 Minggu di RSCM
Pertemuan demi pertemuan antara keduanya kembali terjadi, baik sengaja maupun dalam sebuah acara. Hingga akhirnya Soekarno meminang gadis Kalimantan itu.
Heldy Djafar menikah dengan Soekarno pada 1966. Kala itu Soekarno berusia 65 tahun sementara Heldy Djafar berusia 18 tahun. Sebagai saksi pernikahan adalah Ketua DPA Idham Chalid dan Menteri Agama Saifuddin Zuhri.
Pernikahan keduanya hanya bertahan dua tahun. Komunikasi tak berjalan lancar setelah Soekarno menjadi tahanan di Wisma Yaso, Jalan Gatot Subroto. Heldy sempat mengucap ingin berpisah, tetapi Soekarno bertahan. Soekarno hanya ingin dipisahkan oleh maut.
Akhirnya, pada 19 Juni 1968, Heldy yang berusia 21 tahun menikah lagi dengan Gusti Suriansyah Noor, keturunan dari Kerajaan Banjar. Kala itu Heldy yang sedang hamil tua mendapat kabar Soekarno wafat. Soekarno tutup usia pada 21 Juni 1970, dalam usia 69 tahun.
Satu dari enam orang anak Heldy Djafar, Maya Firanti Noor, menikah dengan Ari Sigit, cucu Presiden RI Soeharto.
Lihat Juga: LPPM UBK Luncurkan Buku Bunga Rampai Bulan Bung Karno Refleksi Membangun Karakter Bangsa
(abd)