Prabowo Dicalonkan Lagi di Pilpres 2024, Bagaimana Peluang Menangnya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Gerindra bakal kembali mendorong ketua umumnya, Prabowo Subianto untuk maju pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Prabowo dianggap punya kans besar untuk menang, terlebih melihat sejumlah hasil survei yang konsisten menempatkan namanya di posisi tiga besar.
Terakhir pada hasil survei SMRC yang dirilis pekan lalu, dalam simulasi pilihan semi terbuka Prabowo masih kokoh pada urutan pertama dengan dukungan 18,1%. Lalu pada survei yang sama dengan simulasi pilihan tertutup terhadap 15 nama, Prabowo mendapat dukungan 20,7%,
Meski begitu, pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan bahwa hasil survei teratas tidak menjamin keterpilihan Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang.
“Ya kalau hasil survei saat ini ya paling atas memang. Tapi apakah kemudian bisa menang? Nah sebelum menang kan harus ikut dulu konstelasi kompetisi pilpresnya. Kira-kira bisa menang atau tidak? Bisa masuk ke kompetisi atau tidak?,” katanya saat dihubungi, (11/10/2021).
Menurutnya dengan rekam jejak Prabowo yang kalah dalam pilpres-pilpres sebelumnya tentu akan menjadi pertimbangan koalisi.
“Dengan rekam jejak yang sering banget kalah kan partai koalisi lain boleh lah deg-degan kira-kira bisa menang ga koalisi lagi dengan Pak Prabowo,” tuturnya.
Di sisi lain keberadaan Prabowo di koalisi pemerintah juga tidak menjamin mendapatkan banyak limpahan suara dari pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi)
“Terus kemudian kan sekarang gabung dengan Jokowi. Pendukungnya Jokowi apakah serta merta akan pilih Prabowo atau tidak? Kan belum tentu juga. Kenapa demikian? Ya lingkaran Pak Jokowi juga banyak calon presiden. Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Ganjar, belum lagi cak imin dan lain-lain,” tuturnya.
Hendri pun membenarkan bahwa kontestasi politik untuk tahun 2024 masih cair. Dimana banyak hal bisa mempengaruhi keterpilihan seseorang dalam pilpres.
“Jadi menurut saya lihat dulu. Bisa menang atau tidak belakangan. Ikut dulu aja,” pungkasnya.
Terakhir pada hasil survei SMRC yang dirilis pekan lalu, dalam simulasi pilihan semi terbuka Prabowo masih kokoh pada urutan pertama dengan dukungan 18,1%. Lalu pada survei yang sama dengan simulasi pilihan tertutup terhadap 15 nama, Prabowo mendapat dukungan 20,7%,
Meski begitu, pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan bahwa hasil survei teratas tidak menjamin keterpilihan Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang.
“Ya kalau hasil survei saat ini ya paling atas memang. Tapi apakah kemudian bisa menang? Nah sebelum menang kan harus ikut dulu konstelasi kompetisi pilpresnya. Kira-kira bisa menang atau tidak? Bisa masuk ke kompetisi atau tidak?,” katanya saat dihubungi, (11/10/2021).
Menurutnya dengan rekam jejak Prabowo yang kalah dalam pilpres-pilpres sebelumnya tentu akan menjadi pertimbangan koalisi.
“Dengan rekam jejak yang sering banget kalah kan partai koalisi lain boleh lah deg-degan kira-kira bisa menang ga koalisi lagi dengan Pak Prabowo,” tuturnya.
Di sisi lain keberadaan Prabowo di koalisi pemerintah juga tidak menjamin mendapatkan banyak limpahan suara dari pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi)
“Terus kemudian kan sekarang gabung dengan Jokowi. Pendukungnya Jokowi apakah serta merta akan pilih Prabowo atau tidak? Kan belum tentu juga. Kenapa demikian? Ya lingkaran Pak Jokowi juga banyak calon presiden. Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Ganjar, belum lagi cak imin dan lain-lain,” tuturnya.
Hendri pun membenarkan bahwa kontestasi politik untuk tahun 2024 masih cair. Dimana banyak hal bisa mempengaruhi keterpilihan seseorang dalam pilpres.
“Jadi menurut saya lihat dulu. Bisa menang atau tidak belakangan. Ikut dulu aja,” pungkasnya.
(muh)