Pemerintah Atur Strategi Distribusi Vaksin Covid-19 ke Daerah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Vaksin Covid-19 yang diterima Indonesia baru separuh dari kebutuhan. Maka itu, pemerintah pusat mengatur strategi pendistribusian vaksin Covid-19 ke daerah.
“Jumlah yang sudah kita terima 280 juta dosis, kebutuhan kita 426 juta dosis,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi , Rabu (6/10/2021).
Siti Nadia mengatakan pendistribusian vaksin Covid-19 ke daerah tergantung pada ketersediaan di pusat. “Selain itu banyak daerah yang belum update laporan SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik), sehingga kita sulit melakukan monitoring real time ketersediaan vaksin,” ujarnya.
Stok vaksin Covid-19 saat ini pun diakuinya tidak akan cukup untuk semua sasaran dalam satu waktu. “Karena kita kan baru terima separuhnya, artinya kemudian harus diatur kalau akan fokus ke ibu kota provinsi, maka proporsinya harus diperbesar, selain itu koordinasi dengan TNI dan Polri untuk sasarannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan 193 juta dosis vaksin Covid-19 saat ini telah dikirimkan ke daerah-daerah untuk digunakan. “Pemerintah pusat mendorong pemerintah provinsi sebagai perpanjangan tangan ke kabupaten/kota untuk segera melakukan distribusi sesuai prioritas daerah,” kata Wiku.
Wiku menjelaskan pemerintah pusat saat ini dapat memonitor ketersediaan vaksin di daerah melalui aplikasi SMILE. “Dari data yang ada inilah yang menjadi input monitoring dan evaluasi dan diharapkan dapat meningkatkan interoperabilitasan data terkait Covid-19 termasuk data vaksin,” pungkasnya.
Sebelumnya, vaksin tahap 81 tiba pada Jumat 1 Oktober dini hari. Sebanyak 453.960 dosis vaksin jadi Pfizer itu telah didistribusikan ke tujuh provinsi, Bangka Belitung (Pangkal Pinang), Kalimantan Barat (Pontianak), Kalimantan Utara melalui Berau, Kalimantan Timur (Samarinda), Kalimantan Tengah (Palangkaraya), Sumatera Barat (Padang), dan Sumatera Selatan (Palembang).
“Pemerintah mengoptimalkan semua langkah yang dapat dilakukan untuk percepatan penyebarluasan vaksin ke seluruh daerah di Indonesia, sehingga bisa menyentuh sampai masyarakat terpencil dan terluar. Harapannya, upaya ini juga dapat mendorong pemerintah daerah, terutama yang capaian vaksinasinya masih rendah, untuk melakukan percepatan dan perluasan program vaksinasi,” ujar Siti Nadia Tarmizi dikutip dari laman resmi covid19.go.id.
“Jumlah yang sudah kita terima 280 juta dosis, kebutuhan kita 426 juta dosis,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi , Rabu (6/10/2021).
Siti Nadia mengatakan pendistribusian vaksin Covid-19 ke daerah tergantung pada ketersediaan di pusat. “Selain itu banyak daerah yang belum update laporan SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik), sehingga kita sulit melakukan monitoring real time ketersediaan vaksin,” ujarnya.
Stok vaksin Covid-19 saat ini pun diakuinya tidak akan cukup untuk semua sasaran dalam satu waktu. “Karena kita kan baru terima separuhnya, artinya kemudian harus diatur kalau akan fokus ke ibu kota provinsi, maka proporsinya harus diperbesar, selain itu koordinasi dengan TNI dan Polri untuk sasarannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan 193 juta dosis vaksin Covid-19 saat ini telah dikirimkan ke daerah-daerah untuk digunakan. “Pemerintah pusat mendorong pemerintah provinsi sebagai perpanjangan tangan ke kabupaten/kota untuk segera melakukan distribusi sesuai prioritas daerah,” kata Wiku.
Wiku menjelaskan pemerintah pusat saat ini dapat memonitor ketersediaan vaksin di daerah melalui aplikasi SMILE. “Dari data yang ada inilah yang menjadi input monitoring dan evaluasi dan diharapkan dapat meningkatkan interoperabilitasan data terkait Covid-19 termasuk data vaksin,” pungkasnya.
Sebelumnya, vaksin tahap 81 tiba pada Jumat 1 Oktober dini hari. Sebanyak 453.960 dosis vaksin jadi Pfizer itu telah didistribusikan ke tujuh provinsi, Bangka Belitung (Pangkal Pinang), Kalimantan Barat (Pontianak), Kalimantan Utara melalui Berau, Kalimantan Timur (Samarinda), Kalimantan Tengah (Palangkaraya), Sumatera Barat (Padang), dan Sumatera Selatan (Palembang).
“Pemerintah mengoptimalkan semua langkah yang dapat dilakukan untuk percepatan penyebarluasan vaksin ke seluruh daerah di Indonesia, sehingga bisa menyentuh sampai masyarakat terpencil dan terluar. Harapannya, upaya ini juga dapat mendorong pemerintah daerah, terutama yang capaian vaksinasinya masih rendah, untuk melakukan percepatan dan perluasan program vaksinasi,” ujar Siti Nadia Tarmizi dikutip dari laman resmi covid19.go.id.
(rca)