HNW: BNPT Perlu Waspadai Upaya Pengaburan Sejarah Komunis Radikal

Rabu, 06 Oktober 2021 - 06:31 WIB
loading...
A A A
Sikap waspada terhadap radikalis dan intoleran komunis, kata HNW, perlu dilakukan secara serius dan berkelanjutan. Karena berdasar fakta sejarah, gerakan komunisme di Indonesia telah dua kali melawan pemerintah Republik Indonesia yang sah dan akan mengubah ideologi negara Pancasila.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga meminta agar kebijakan pencegahan radikalisme dan terorisme BNPT tidak menjadi korban dari pengaburan sejarah radikalisme dan intoleran terorisme komunis. Seperti saat peringatan Hari Kesaktian Pancasila, bukannya berterima kasih kepada umat beragama Islam, yang berjasa menyelamatkan bangsa dan negara dari 2 kali pemberontakan PKI tapi malah mencurigai dan mewaspadai kelompok radikal agama tanpa menjelaskan lebih bertanggung jawab soal apa yang disebut sebagai radikalisme agama tersebut.

“Janganlah phobia dengan kaum beragama karena mereka sangat berjasa dalam menyelamatkan sejarah perjuangan bangsa dengan meghadirkan Pancasila, selamatkan Republik Indonesia dari kemungkinan penjajahan kembali oleh Belanda dengan faktwa jihad (22/10/1945) dan amanat Jihad (28/5/1946). Bersama TNI selamatkan NKRI dan Pancasila dari dua kali pemberontakan PKI," bebernya.

Mestinya, kata Hidayat, BNPT justru mengajak umat beragama melanjutkan peran sejarah tersebut bersama negara, TNI serta Polri membentengi dan menyelamatkan negara dan kaum mudanya dari bahaya laten radikalisme juga terorisme komunis maupun ideologi apapun yang bertentangan dengan Pancasila sebagaimana diatur dalam Perppu Nomor 2 Tahun 2017.

Lebih lanjut, HNW mengatakan bahwa Pancasila dibahas, disepakati, dan diterima oleh ulama-ulama Islam anggota panitia 9 maupun PPKI. Karena itu sudah pasti sesuai dengan ajaran agama Islam dan dimusuhi oleh gerakan komunisme melalui PKI.

“Jangan kaburkan sejarah, PKI yang radikalis komunis dan terbukti 2 kali memberontak terhadap Pemerintah RI yang sah. Dan akan mengubah Pancasila sebagai ideologi negara yang sah. Sedangkan kelompok agama Islam dan tokoh-tokohnya terbukti terlibat dalam penyelamatan Indonesia menjadi NKRI melalui mosi integral M Natsir (Tokoh Partai Islam Masyumi), dan menyelamatkan ideologi negara Pancasila dari radikalisme, terorisme dan pemberontakan PKI,” pungkasnya.
(kri)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1865 seconds (0.1#10.140)