Lodewijk: Kita Masih Tunggu Surpres Calon Panglima TNI, Waktu Persiapan Kian Sempit

Kamis, 30 September 2021 - 15:43 WIB
loading...
Lodewijk: Kita Masih Tunggu Surpres Calon Panglima TNI, Waktu Persiapan Kian Sempit
Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus mengaku masih menunggu surpres calon panglima TNI dari Presiden Jokowi. FOTO/MPI/CARLOS ROY FAJARTA
A A A
JAKARTA - Lodewijk Freidrich Paulus menyoroti sejumlah hal usai dilantik menjadi Wakil Ketua DPR RI Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam). Salah satunya terkait calon Panglima TNI yang hingga saat ini masih menunggu surat presiden (surpres).

Lodewijk dilantik menjadi Ketua DPR RI di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara II, Komplek DPR/MPR/DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (30/9/2021). Politikus Partai Golkar ini menggantikan koleganya Azis Syamsuddin yang terjerat masalah hukum di KPK.

"Polhukam yang merupakan mitra dari Komisi I, II, III, Baleg dan Badan Kerja Sama Antar Parlemen. Di Komisi I ada Kementerian Pertahanan yang perlu kita soroti adalah membantu Polri pelaksanaan PON, karena ini menjadi taruhan, dengan situasi Papua sekarang ini bisa dilaksanakan dengan baik," ujar Lodewijk.

Baca juga: Tentang Surpres Calon Panglima TNI, Fadjroel Rachman: Belum Ada Informasi

Kemudian terkait calon Panglima TNI yang masih menunggu Surpres dari Presiden Joko Widodo."Di Komisi I kita juga tahu sebentar lagi ada pergantian panglima TNI. Kita menunggu, memonitor, calon Panglima TNI. Karena Pak Hadi (Marsekal TNI Hadi Tjahjanto), per 1 Desember ini sudah pensiun," kata Lodewijk.

Menurutnya, apabila surpres calon Panglima TNI semakin lama diumumkan, maka persiapan yang dibutuhkan juga semakin sempit.

"Dengan masa reses selesai tanggal 7, kita sudah bisa memiliki Panglima TNI. Kalau belum ya tentu kita menunggu, tentunya waktu persiapan sangat sempit," kata Lodewijk.

Baca juga: Politikus Golkar: Bisa Jadi Awal Oktober Istana Kirim Surpres Calon Panglima TNI

Lebih lanjut terkait kebijakan luar negeri, ia menyoroti peran hubungan internasional yang baik dalam mendapatkan pasokan vaksin Covid-19.

"Terkait Kementerian Luar Negeri kita lebih cenderung diplomasi vaksin untuk mencapai herd immunity 70% dan segera memulihkan ekonomi nasional," kata Lodewijk.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2893 seconds (0.1#10.140)