Terungkap, Jakarta Pernah Disiapkan Soekarno Jadi Markas PBB

Rabu, 29 September 2021 - 16:45 WIB
loading...
A A A
Dengan resep itu saja, Bung Karno ingin membangun kepribadian Indonesia melalui kuliner. Inilah yang dalam istilah militer disebut sebagai force projection, alias kemampuan menunjukkan kapasitas kekuatan kita di luar wilayah teritorial.

"Jadi kalau cuma berani mengkritik ke dalam, itu jago kandang. Kalau keluar itu force projection," ujar Hasto.

"Maka mari kita peringati pidato Bung Karno ini, kita mendorong kembali semangat kepemimpinan Indonesia, generasi muda indonesia harus minimal menguasai dua bahasa asing, dan bergerak mewartakan kepemimpinan Indonesia di dunia," tambahnya.

Dalam dialektika pemikiran Bung Karno, lanjut Hasto, Declaration of Independence dan Manifesto Komunisme memiliki tahapan lebih lanjut, yakni Pancasila. Itulah dasar bagi Putra Sang Fajar mengusulkan Pancasila diterima sebagai piagam PBB.

"Dalam akhir pidatonya di PBB, Bung Karno menegaskan Pancasila sebagai jalan perdamaian dunia, keadilan, dan kesetaraan. Dan dunia akan bebas dari penyakit penjajahan yang menghisap. Dunia akan masuk era baru yakni perdamaian abadi," kata Hasto.

"Generasi muda Indonesia, dengan caranya masing-masing, harus ikut bagaimana Pancasila mendasari hidupnya. Gotong royong, menerima keberagaman. Itu sangat up to date dengan keadaan dunia saat ini. Sekarang bahasanya kolaborasi, dunia platform digital sebenarnya dunia gotong royong. Jejaring inilah yang harus diisi Pancasila dengan bahasa anak muda saat ini," pungkasnya.
(maf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2999 seconds (0.1#10.140)