Megawati Minta Para Kepala Daerah PDIP Siapkan Peta Jalan Tanggap Bencana

Selasa, 28 September 2021 - 20:39 WIB
loading...
Megawati Minta Para...
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri meminta para kepala daerah dari partainya untuk memerhatikan sungai di wilayah masing-masing. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Di tengah banyaknya bencana banjir di berbagai kota besar seluruh dunia, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri meminta para kepala daerah dari partainya untuk memerhatikan sungai di wilayah masing-masing.

Menurut Megawati, salah satu ancaman bencana yang kerap terjadi belakangan ini adalah meningkatnya permukaan air laut akibat pemanasan global. Akibatnya, sungai-sungai meluap karena alirannya ke laut terhalang. Baca juga: Buka Pelatihan Baguna PDIP, Megawati Bicara Potensi Kerawanan Bencana Indonesia

"Saya minta para bupati dan kepala daerah dari PDI Perjuangan harus selalu melihat hal ini. Belajarlah ke BMKG untuk mengetahui situasi dan kondisi cuaca hari ini dan prediksi ke depan. Bayangkan kalau tiba-tiba sungai meluap. Yang terjadi karena air laut meninggi sehingga air sungai meluap tak bisa mengalir ke laut," ujar Megawati secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Selasa (28/9/2021).

Megawati sempat menyolek sejumlah kepala daerah PDIP yang hadir di acara Pelatihan Dasar Manajemen Bencana dan Pengendalian Operasi Pencarian dan Pertolongan Bagi Pengurus Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD dan DPC di seluruh Indonesia itu. Misalnya Bupati Purbalingga dan Wakil Bupati Kebumen Ristiawati yang hadir.

Dia meminta Ristawati bertanya kepada BMKG mengenai potensi meluap sungai yang mengalir di wilayahnya. Lalu disiapkan jalur evakuasi dan jalur bantuan.

"Pikirkan juga bagaimana jalur bantuan masuk ketika terjadi bencana. Jangan sampai jalur tertutup ketika terjadi bencana. Sehingga bantuan makanan dan lainnya bisa masuk," jelas Megawati.

Begitupun kepada Wakil Wali Kota Surakarta, Achmad Purnomo yang hadir. Bagi Megawati, walau tak berada di tepi laut namun wilayah Solo dialiri Sungai Bengawan Solo.

"Di Surakarta, itu ada Bengawan Solo. Ayo mulai ditata. Bilang ke Pak Wali Kota (Gibran, red), jangan sampai tenggelam. Semua harus disiapkan," kata Megawati.

Lebih lanjut, Presiden RI Kelima itu menilai BMKG memang belum sempurna. Namun BMKG itu sudah bekerja keras berupaya semaksimal mungkin memberikan informasi akurat mengenai potensi bencana.

"Nah para pimpinan daerah harus bergerak jika ada tanda-tanda akan terjadi bencana. Jangan menunggu. Warga juga harus memperhatikan. Kalau air laut naik, sudah dikatakan jangan melaut, ya harus menurut. Jangan menantang laut jika memang misalnya kapal kita tidak mampu," beber Megawati.

Megawati pun meminta para kepala daerah bergerak membuat peta jalan ketika bencana terjadi. Jika terjadi bencana ke mana jalur evakuasinya. Menurutnya ini contoh persiapan dan bisa dikoordinasikan. "Sehingga meminimalkan korban. Saya ingatkan rakyat itu harus diorganisir. Dan itu menjadi tugas kalian semua."

"Saya tak mau sekadar pelatihan-pelatihan saja. Tapi harus ada tindak lanjut praktisnya. Tolong dijalankan. Kita harus meniru orang Jepang yang sudah well organized dalam menghadapi bencana. Alangkah senangnya bila kita bisa zero victim artinya tak ada orang jadi korban. Doanya selalu begitu lah," sambung Megawati.

Secara khusus, Megawati meminta kepada BNPB dan BNPP/Basarnas semakin menyosialisasikan panduan bencana kepada warga. Jangan lagi terjadi warga yang kebingungan ketika bencana terjadi.

Megawati juga meminta agar warga negara yang mampu dan bersedia menjadi pengamat untuk dilibatkan. Diberinya contoh di NTT, di mana ada warga yang bekerja sukarela mengamati ketinggian ombak.

"Saya usul agar rakyat dikerahkan untuk menjadi pengamat ombak dan tanda-tanda alam ini. Di NTT ada contoh yang begini dan ternyata banyak membantu orang lain. Yang seperti ini harus kita kerjakan, membudayakan kepada masyarakat bahwa kemauan untuk membudayakan tanggap darurat, reaksi cepat, dan tepat sasaran," pungkas Megawati.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1102 seconds (0.1#10.140)