Mundur dari Stafsus Jokowi, Belva Tak Ingin Ganggu Konsentrasi Presiden
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemilik Ruangguru Adamas Belva Syah Devara mengaku keputusannya mengundurkan diri dari posisi Staf Khusus (Stafsus) Presiden karena tak mau mengganggu konsentrasi Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Baca juga: Belva Devara Mundur dari Jabatan Stafsus Presiden)
Belva mengaku tak ingin posisinya sebagai CEO Ruangguru dan terpilihnya perusahaannya sebagai mitra Kartu Prakerja akan memicu polemik berkepanjangan. “Saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai staf khusus presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19,” ungkap Belva lewat akun Instagram pribadinya @belvadevara, Selasa (21/4/2020). (Baca juga: Belva Mundur, Istana Jelaskan soal Polemik Program Kartu Prakerja)
Sebelumnya, Belva telah menjelaskan kepada publik mengenai terpilihnya Ruangguru sebagai mitra Kartu Prakerja telah melalui mekanisme sesuai aturan yang berlaku. Lantaran itu, dirinya yakin tidak ada konflik kepentingan yang terjadi antara jabatan stafsus presiden dan perusahaan miliknya. “Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja,” terang dia.
Namun penjelasan itu rupanya tak menyurutkan badai kritik yang terus menghantamnya. Bahkan, tak sedikit yang memintanya untuk mundur dari posisi Stafsus Presiden karena diduga sarat kepentingan atau conflict of interest. (Baca juga: Belva Mundur dari Stafsus, Proyek Rp5,6 T ke Ruangguru Harus Dibatalkan)
Pada akhirnya Belva memantapkan keputusannya mengundurkan diri dari jabatan prestisius tersebut. Surat pengunduran diri ditulis Belva pada 15 April lalu. Kemudian, surat itu diterima Presiden dua hari setelahnya. Surat itu ternyata mendapat respons dari Presiden Jokowi yang menerima pengunduran diri Belva. “Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya,” ujar dia.
Belva mengaku tak ingin posisinya sebagai CEO Ruangguru dan terpilihnya perusahaannya sebagai mitra Kartu Prakerja akan memicu polemik berkepanjangan. “Saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai staf khusus presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19,” ungkap Belva lewat akun Instagram pribadinya @belvadevara, Selasa (21/4/2020). (Baca juga: Belva Mundur, Istana Jelaskan soal Polemik Program Kartu Prakerja)
Sebelumnya, Belva telah menjelaskan kepada publik mengenai terpilihnya Ruangguru sebagai mitra Kartu Prakerja telah melalui mekanisme sesuai aturan yang berlaku. Lantaran itu, dirinya yakin tidak ada konflik kepentingan yang terjadi antara jabatan stafsus presiden dan perusahaan miliknya. “Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja,” terang dia.
Namun penjelasan itu rupanya tak menyurutkan badai kritik yang terus menghantamnya. Bahkan, tak sedikit yang memintanya untuk mundur dari posisi Stafsus Presiden karena diduga sarat kepentingan atau conflict of interest. (Baca juga: Belva Mundur dari Stafsus, Proyek Rp5,6 T ke Ruangguru Harus Dibatalkan)
Pada akhirnya Belva memantapkan keputusannya mengundurkan diri dari jabatan prestisius tersebut. Surat pengunduran diri ditulis Belva pada 15 April lalu. Kemudian, surat itu diterima Presiden dua hari setelahnya. Surat itu ternyata mendapat respons dari Presiden Jokowi yang menerima pengunduran diri Belva. “Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya,” ujar dia.
(cip)