Pengacara Ustaz Yahya Waloni Kaget Kuasa Mendadak Dicabut Setelah Lapor Propam

Senin, 20 September 2021 - 17:43 WIB
loading...
Pengacara Ustaz Yahya...
Abdullah Alkatiri menyatakan keheranannya setelah Ustaz Yahya Waloni dikabarkan mencabut kuasa justru setelah pengacara melapor ke propam Polri. Foto: SNDOnews/Ari Sandita
A A A
JAKARTA - Tim pengacara Ustaz M Yahya Waloni mengaku kaget kliennya mendadak menyurati PN Jakarta Selatan terkait pencabutan permohonan praperadilan yang diajukan pihaknya itu. Dia khawatir, pencabutan itu bukan didasari pada keinginan kliennya.

"Beliau waktu sakit di RS Polri bicara biasa, siap praperadilan. Makanya, ya kaget," ujar Dedi Iskandar, anggota tim pengacara Yahya Waloni di PN Jakarta Selatan, Senin (20/9/2021).

Baca juga: Hakim Panggil Ustaz Yahya Waloni Pekan Depan, Klarifikasi Pencabutan Praperadilan

Abdullah Alkatiri, anggota tim lainnya mengakui pengacara baru bertemu dengan kliennya satu kali, yakni saat Yahya Waloni berada di RS Polri. Ketika itulah dia diberikan kuasa untuk menjadi pengacaranya atau kuasa pendamping maupun praperadilan.

Hingga kini, tim pengacara belum menerima surat ataupun pemberitahuan tentang pencabutannya sebagai kuasa pendamping dari kliennya. "Sejak kami jadi lawyer-nya, kami dan tim untuk bertemu klien kami tak difasilitasi, sampai kami laporkan propam. Tiba-tiba (sekarang) ada pencabutan)," tuturnya.

Baca juga: Hakim Beber Praperadilan Ustaz Yahya Waloni Dicabut, Pengacara Khawatir Ada Ancaman

Menurut Abdullah, sejatinya selama diberikan kuasa sebagai pendamping, pihaknya tak bisa bertemu dengan Yahya Waloni sebagai klien. Berkali-kali tim pengacara ingin bertemu dengan Yahya Waloni, seperti pada 8 dan 10 September 2021 lalu. Pengacara tak bisa berkomunikasi dan tak difasilitasi pihak berwenang.

Abdullah menilai surat pernyataan Yahya Waloni yang dibacakan hakim menunjukkan berupa pencabutan kuasa pendamping, bukan pencabutan praperadilan. Di samping itu, surat pernyataan pencabutan yang dibacakan hakim itu berupa salinan sehingga pengacara pun mempertanyakan kebenarannya.

"Oleh sebab itu, kami minta (Yahya Waloni) dihadirkan dalam fisik (secara langsung) supaya lebih jelas, barangkali ada duguaan-dugaan pengaruh, kita bisa bertanya apakah itu kemauan beliau sendiri. Kami ingin tahu ada apa dengan kejanggalan ini," katanya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
MA Mutasi 199 Hakim...
MA Mutasi 199 Hakim dan 68 Panitera, Terbanyak dari Jakarta
Kejagung: Djuyamto Sempat...
Kejagung: Djuyamto Sempat Titip Tas Berisi HP dan Uang Dolar ke Satpam Pengadilan
3 Hakim yang Periksa...
3 Hakim yang Periksa Kasus Korupsi Minyak Goreng Akui Terima Suap
5 Fakta Arif Nuryanta,...
5 Fakta Arif Nuryanta, Ketua PN Jakarta Selatan Jadi Tersangka Suap Rp60 Miliar
Ketua PN Jaksel Jadi...
Ketua PN Jaksel Jadi Tersangka Suap, Prof Henry: Seharusnya Menjaga Peradilan!
Kasus Suap Rp60 Miliar...
Kasus Suap Rp60 Miliar ke Ketua PN Jaksel Dinilai Bentuk Perampokan Keadilan
Breaking News! Sidang...
Breaking News! Sidang Praperadilan 'Jilid II' Hasto terkait Kasus Suap Digelar Hari Ini
PN Bandung Tolak Praperadilan...
PN Bandung Tolak Praperadilan Pimpinan YMT Kebun Binatang Bandung
Jelang Putusan Praperadilan...
Jelang Putusan Praperadilan Hasto, PN Jakarta Selatan Digeruduk Massa
Rekomendasi
Nanolite dan Pikolite...
Nanolite dan Pikolite Gelar Yearly Menjelajah Lebih Luas
KDI 2025 Kembali Hadir,...
KDI 2025 Kembali Hadir, Buka Audisi di Berbagai Kota Besar Indonesia
IDSurvey Buka Peluang...
IDSurvey Buka Peluang Berkarier Lewat Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Minat?
Berita Terkini
Jelang Muktamar X PPP,...
Jelang Muktamar X PPP, Kader Tolak Calon Ketua Umum dari Luar Partai
Wacana Barak Militer...
Wacana Barak Militer Jadi Program Nasional, Sosiolog: Mencerminkan Krisis Sistem Pendidikan
Dewan Pakar Pemuda Katolik:...
Dewan Pakar Pemuda Katolik: Paus Leo XIV Jembatan Nilai Universal dalam Geopolitik yang Memanas
Dukung Kebijakan Bahlil,...
Dukung Kebijakan Bahlil, Abdul Rahman Farisi Soroti Hilirisasi dan Kedaulatan SDA
Penanganan Premanisme...
Penanganan Premanisme Ormas Bukan Hanya Tanggung Jawab Polri
Sinar Mas Kirim 500...
Sinar Mas Kirim 500 Pegawai Ikuti Pendidikan dan Pelatihan Komcad
Infografis
5 Negara Terancam setelah...
5 Negara Terancam setelah Donald Trump Kembali Jadi Presiden AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved