Ini Langkah KLHK dan Semua Pihak untuk Cegah Karhutla

Kamis, 16 September 2021 - 10:34 WIB
loading...
Ini Langkah KLHK dan...
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama para pihak terus melakukan upaya-upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
A A A
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama para pihak terus melakukan upaya-upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Upaya ini untuk mengantisipasi potensi terjadinya karhutla pada 2021.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Basar Manullang mengungkapkan bencana karhutla juga terjadi di negara-negara Eropa dan Amerika. Pada tahun ini karhutla disebabkan karena pengaruh gelombang panas. Karhutla di Indonesia sampai Agustus 2021 berdasarkan penghitungan citra landsat adalah seluas 160,1 ribu ha, masih jauh di bawah 2015 ketika karhutla di Indonesia mencakup luas areal 2,61 juta ha.

“Terjadinya karhutla di berbagai negara di dunia bisa menjadi refleksi untuk lakukan antisipasi. Indonesia sudah belajar banyak sejak masa sulit enam tahun lalu dan terus memperbaiki tata kelola penanggulangan karhutla dengan pencegahan yang bersinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, POLRI, masyarakat dan sektor swasta,” kata Basar.

Ini Langkah KLHK dan Semua Pihak untuk Cegah Karhutla


Sejak awal tahun, provinsi rawan karhutla yang berada di Wilayah Sumatera dan Kalimantan telah melakukan penetapan siaga darurat seperti di Provinsi Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng dan Kalsel. Penetapan siaga darurat oleh pemerintah provinsi ini akan mendukung pengerahan sumber daya untuk mengedepankan upaya pencegahan karhutla.

Langkah Pengendalian Karhutla
Saat ini langkah-langkah kebijakan pengendalian karhutla terus dilakukan oleh Pemerintah Indonesia utamanya agar terbentuk solusi permanen pengendalian karhutla, seperti yang diminta oleh Presiden Joko Widodo dalam setiap arahannya pada Rapat Koordinasi Nasional Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Istana Negara.

Ini Langkah KLHK dan Semua Pihak untuk Cegah Karhutla


Tiga klaster utama strategi menuju solusi permanen pengendalian karhutla yang sedang ditempuh, yaitu klaster pertama berupa pengendalian operasional dalam sistem Satgas Patroli Terpadu di tingkat wilayah diperkuat dengan Masyarakat Peduli Api-Paralegal (MPA-P). Klaster kedua, berupa upaya penanggulangan karhutla berdasar analisis iklim dan rekayasa hari hujan melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Klaster ketiga, dengan pembinaan tata kelola lanskap, khususnya dalam ketaatan pelaku/konsesi, praktik pertanian, dan penanganan lahan gambut, menjadi solusi permanen upaya pengendalian karhutla yang terus diperkuat oleh KLHK bekerja sama dengan para pihak terkait.

Patroli Terpadu Pencegahan Karhutla dilaksanakan di wilayah rawan karhutla sebanyak 219 posko desa dengan menjangkau 621 desa di sekitar posko desa. Jumlah posko yang telah dilakukan Patroli Terpadu meliputi: Sumatera Utara 17 lokasi; Riau 55 lokasi, Kepulauan Riau 2 lokasi, Jambi 25 lokasi, Sumatera Selatan 34 lokasi; Kalimantan Barat 29 lokasi, Kalimantan Tengah 26 lokasi, Kalimantan Selatan 18 lokasi; dan Kalimantan Timur 13 lokasi.

Manggala Agni juga terus melaksanakan Patroli Mandiri dengan sasaran desa-desa rawan karhutla pada 704 posko desa. Patroli Mandiri dilakukan di wilayah Sumatera 298 desa; Kalimantan 320 desa; Sulawesi 40 desa; Maluku Papua 36 desa; dan Jawa Bali Nusa Tenggara 10 desa.

Basar menerangkan bahwa KLHK telah mengaktifkan selama 24 jam sistem peringatan-deteksi dini karhutla melalui satelit yang bisa dipantau melalui situs: sipongi.menlhk.go.id dan kamera CCTV thermal yang berada di 13 lokasi di Sumatera dan Kalimantan.

“Teknologi Modifikasi Cuaca juga telah dilaksanakan di Provinsi Riau, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, dan Jambi dengan total NaCl yang ditabur sebanyak 86 sortie atau 68,7 ton. Selain itu, upaya waterbombing dalam rangka membantu pemadaman darat di provinsi rawan karhutla juga telah dilakukan sebanyak 14.435 sortie dengan total 60 juta liter,” ucap Basar.

Ini Langkah KLHK dan Semua Pihak untuk Cegah Karhutla


Selanjutnya analisis iklim dan rekayasa hari hujan melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai upaya pencegahan karhutla dengan tujuan membasahi kawasan gambut yang rawan karhutla, mencegah bencana asap, mengisi kanal-kanal, kolam retensi, dan embung untuk menekan potensi karhutla, juga secara paralel dikerjakan KLHK dan pihak-pihak terkait.

Upaya lain yang mulai di lakukan sejak 2020 yaitu pembentukan Masyarakat Peduli Api-Paralegal (MPA-P)yang merupakan kerjasama KLHK, BNPB, TNI, POLRI, Manggala Agni, MPA, aparatur desa, tokoh masyarakat, masyarakat sadar hukum dengan total kelompok yang sudah dibentuk sebanyak 40 kelompok di tujuh provinsi rawan karhutla.

Partisipasi masyarakat dalam MPA-P bertujuan agar terbangun sistem pengendalian karhutla di tingkat tapak yang melibatkan para pihak (masyarakat sadar hukum, pemerintah daerah, TNI, POLRI, tokoh masyarakat, masyarakat paralegal), menurunnya intensitas kebakaran hutan dan lahan, dan sebagai langkah penguatan pola pemberdayaan ekonomi masyarakat. CM
(srf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1996 seconds (0.1#10.140)