Hukuman Penjara Wawan di Lapas Sukamiskin Ditambah 5 Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) mengeksekusi terpidana Tubagus Chaeri Wardana (Wawan) ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, hari ini. Eksekusi dilakukan setelah putusan Mahkamah Agung (MA) terkait perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Wawan dinyatakan berkekuatan hukum tetap.
Berdasarkan putusan MA RI Nomor : 1957 K/Pid.Sus/2021 tanggal 12 Juli 2020, adik mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah tersebut dinyatakan bersalah karena telah melakukan TPPU atas hasil korupsinya. Wawan dijatuhi hukuman lima tahun penjara dan denda Rp200 juta subsidair enam bulan kurungan.
"Jaksa eksekusi telah melaksanakan putusan atas nama terpidana Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dengan cara memasukkannya ke Lembaga Pemasyarakatan Klas IA Sukamiskin," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri melalui pesan singkatnya, Kamis (16/9/2021).
"Untuk menjalani pidana penjara selama 5 tahun dan denda sebesar Rp200 juta dengan ketentuan apabila tidak dibayarkan diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan," imbuhnya.
Selain hukuman penjara dan denda, Wawan juga dijatuhi pidana tambahan yakni berupa pembayaran uang pengganti sejumlah Rp58 miliar. Dengan ketentuan, apabila tidak dibayar maka harta bendanya akan disita untuk membayar uang pengganti dimaksud. "Dan apabila hartanya tidak mencukupi, maka diganti dengan pidana penjara selama 3 tahun," imbuh Ali.
Wawan saat ini sedang menjalani masa hukuman tujuh tahun di Lapas Sukamiskin atas perkara suap sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak di MK. Hukuman tersebut kini bertambah lima tahun dalam kasus TPPU
Selain dua kasus tersebut, masih ada sejumlah kasus korupsi yang juga mengintai Wawan. Satu di antaranya kasus suap Kalapas Sukamiskin yang juga sedang disidangkan.
Undang Sumantri
KPK juga mengeksekusi satu terpidana lainnya yakni, Undang Sumantri. Mantan Kepala Bagian Umum pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) tersebut juga dieksekusi ke Lapas Sukamiskin, hari ini, sesuai dengan putusan Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat.
"Atas nama terpidana Undang Sumantri dengan cara memasukkannya ke Lembaga Pemasyarakatan Klas IA Sukamiskin Bandung untuk menjalani pidana penjara selama satu tahun dan enam bulan dikurangi selama masa penangkapan dan penahanan," beber Ali.
Berdasarkan putusan Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat Nomor : 32/Pid.Sus-TPK/2021/PN.Jkt.Pst, Undang Sumantri dinyatakan bersalah terkait perkara korupsi beberapa proyek pengadaan di Kemenag. Ia dijatuhi hukuman satu dan enam bulan penjara serta denda Rp50 juta subsidair satu bulan kurungan.
"Kewajiban pembayaran pidana denda sebesar Rp50 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 1 bulan," pungkasnya.
Berdasarkan putusan MA RI Nomor : 1957 K/Pid.Sus/2021 tanggal 12 Juli 2020, adik mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah tersebut dinyatakan bersalah karena telah melakukan TPPU atas hasil korupsinya. Wawan dijatuhi hukuman lima tahun penjara dan denda Rp200 juta subsidair enam bulan kurungan.
"Jaksa eksekusi telah melaksanakan putusan atas nama terpidana Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dengan cara memasukkannya ke Lembaga Pemasyarakatan Klas IA Sukamiskin," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri melalui pesan singkatnya, Kamis (16/9/2021).
"Untuk menjalani pidana penjara selama 5 tahun dan denda sebesar Rp200 juta dengan ketentuan apabila tidak dibayarkan diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan," imbuhnya.
Selain hukuman penjara dan denda, Wawan juga dijatuhi pidana tambahan yakni berupa pembayaran uang pengganti sejumlah Rp58 miliar. Dengan ketentuan, apabila tidak dibayar maka harta bendanya akan disita untuk membayar uang pengganti dimaksud. "Dan apabila hartanya tidak mencukupi, maka diganti dengan pidana penjara selama 3 tahun," imbuh Ali.
Wawan saat ini sedang menjalani masa hukuman tujuh tahun di Lapas Sukamiskin atas perkara suap sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak di MK. Hukuman tersebut kini bertambah lima tahun dalam kasus TPPU
Selain dua kasus tersebut, masih ada sejumlah kasus korupsi yang juga mengintai Wawan. Satu di antaranya kasus suap Kalapas Sukamiskin yang juga sedang disidangkan.
Undang Sumantri
KPK juga mengeksekusi satu terpidana lainnya yakni, Undang Sumantri. Mantan Kepala Bagian Umum pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) tersebut juga dieksekusi ke Lapas Sukamiskin, hari ini, sesuai dengan putusan Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat.
"Atas nama terpidana Undang Sumantri dengan cara memasukkannya ke Lembaga Pemasyarakatan Klas IA Sukamiskin Bandung untuk menjalani pidana penjara selama satu tahun dan enam bulan dikurangi selama masa penangkapan dan penahanan," beber Ali.
Berdasarkan putusan Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat Nomor : 32/Pid.Sus-TPK/2021/PN.Jkt.Pst, Undang Sumantri dinyatakan bersalah terkait perkara korupsi beberapa proyek pengadaan di Kemenag. Ia dijatuhi hukuman satu dan enam bulan penjara serta denda Rp50 juta subsidair satu bulan kurungan.
"Kewajiban pembayaran pidana denda sebesar Rp50 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 1 bulan," pungkasnya.
(muh)