China Bakal Bangun Pabrik Vaksin di Indonesia, PKS Bilang Begini

Rabu, 08 September 2021 - 15:55 WIB
loading...
China Bakal Bangun Pabrik...
Anggota DPR Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati mengingatkan, agar rencana pembangunan pabrik vaksin Tiongkok tak mengalahkan prioritas industri vaksin lokal. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kurniasih Mufidayati mengingatkan, agar rencana pembangunan pabrik vaksin Tiongkok (China) di Indonesia tidak mengalahkan prioritas industri vaksin dalam negeri (lokal), dalam hal ini vaksin merah putih.



"Semangat berdikari atas vaksin, obat-obatan dalam negeri disebut menjadi prioritas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)," kata Mufida dalam keterangannya, Rabu (8/9/2021).

Mufida mengingatkan Presiden Jokowi, telah mengeluarkan Inpres Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Semangat dari Inpres ini adalah prioritas dalam pengembangan industri farmasi dan alkes, termasuk vaksin dalam negeri.

"Ingat yang ada hanya visi misi Presiden tidak ada visi misi menteri. Sebab itu, semangat berdikari industri farmasi dalam negeri harus didahulukan," ujarnya.

Terlebih kata dia, Bio Farma sebagai BUMN produsen vaksin telah diakui dunia. Negara-negara OKI belajar soal vaksin ke BioFarma. Dari 57 negara OKI, hanya tujuh yang memiliki pabrik vaksin. Dari jumlah tersebut hanya dua yang tersertifikasi WHO yakni Senegal dan Bio Farma.

"Saat ini, Bio Farma sudah mengekspor vaksin ke 145 negara, 50 di antaranya negara OKI. Artinya, negara kita jadi rujukan vaksin oleh dunia. Ini momentum pengembangan vaksin merah putih," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ( Menko Marves) sekaligus Koordinator PPKM Jawa- Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, industri pabrik vaksin Indonesia dengan perusahaan China akan mulai produksi pada April 2022 mendatang.

"Industri vaksin sudah kita dorong di Indonesia, akan produksi satu pabrik nanti di April 2022 kerja sama MRNA, perusahaan Indonesia dan bekerja sama dengan perusahaan China," kata Luhut melalui keterangan yang diterima MPI, Selasa (24/8/2021).
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)