Digelar November 2022, Begini Sistem Muktamar ke-48 Muhammadiyah-'Aisyiyah

Senin, 06 September 2021 - 13:47 WIB
loading...
A A A
Menurut Aldila keputusan ini harus dilakukan untuk menjamin keamanan para peserta luring yang menurut demografi rata-rata anggota dan peserta Muktamar adalah para senior dan sesepuh atau sudah berumur.

“Ada kelompok-kelompok berisiko yaitu adalah kelompok dari usia-usia ayahanda kita yang ada di Persyarikatan. Mulai dari Pusat dan Wilayah itu kan paling muda usia 40-an ke atas. Nah sedangkan di sisi lain usia 50—60-an adalah kelompok yang paling tinggi meninggal dunia karena terpapar Covid,” terang Aldila.

MCCC sejauh ini telah memetakan tiga jenis komorbid tertinggi yang disarankan menjadi perhatian peserta luring. Pertama adalah diabetes, kedua adalah darah tinggi, dan ketiga adalah penyakit jantung. “Nah tentu ayahanda dan ibunda kita yang mempunyai penyakit komorbid ini kita sarankan untuk tidak berangkat,” kata Aldila.

“Nah untuk memastikan hal tersebut, kami berharap nanti bisa berkolaborasi dengan panitia akan membuat formulir screening pendataan dan mengunduh surat keterangan sehat. Jadi nanti masing-masing peserta Muktamar yang mau berangkat datang ke dokter terlebih dahulu membawa surat yang kita siapkan tersebut, lalu minta dokternya mengisi. Kalau dinilai layak berangkat, maka kita ACC (terima) layak berangkat,” sambungnya.



Lebih lanjut, MCCC menurut Aldila menetapkan bahwa peserta Muktamar wajib telah mendapatkan vaksinasi. “Namun memang untuk vaksinasi wajib mutlak. Itu nanti di formulirnya ada keterangan sudah vaksin atau belum. Sudah vaksin kedua atau belum,” jelasnya.

Di lokasi acara luring, MCCC menyarankan panitia untuk membentuk ICS atau Incident Commanding System. Di lapangan, tim ini yang akan bergerak memastikan para peserta aman dari ancaman Covid-19 baik dari lokasi kedatangan seperti bandara, tempat bermalam, sampai di tempat kegiatan.

“Sampai dengan menyipakan tempat karantina atau shelter bilamana nanti setelah screening di lokasi ada yang positif maka harus secepatnya dikarantina. Teknisnya nanti kami di MCCC Pusat akan berkoordinasi dengan MCCC wilayah,” kata Aldila.

“Kami kemarin di Tanwir menyampaikan bahwa di tahun 2022 pandemi belum usai. Walaupun ada kemungkinan melandai, iya. Tapi seperti yang saya bilang akan terjadi long pandemic, sehingga kemudian pada akhirnya akan menjadi endemi, artinya penyakit yang menetap. Karena ini penyakit yang menetap maka kita sebagai sebuah bangsa, gerakan, ya mari kita harus siap hidup berhadapan dengan Covid bukan secara pasrah, tapi beradaptasi dengan senantiasa berikhtiar mematuhi protokol kesehatan yang ada,” pungkasnya
(muh)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1213 seconds (0.1#10.140)