Evaluasi Mingguan Kasus Corona, Kemenkes: Alami Penurunan 34%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi melaporkan kasus Covid-19 (virus Corona ) mingguan mengalami penurunan sebesar 34% jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Baca Juga: Corona
Baca juga: Update Corona: Positif 4.026.837 Orang, 3.639.867 Sembuh & 129.293 Meninggal
"Dan penurunan signifikan ini terutama terjadi di Provinsi Papua Barat, Maluku, dan Jawa Tengah dengan persentase penurunan kasus tertinggi dibandingkan Minggu sebelumnya," kata Nadia.
Nadia mengungkapkan penurunan kasus ini juga berhubungan dengan jumlah orang yang diperiksa. "Penurunan kasus sangat berhubungan dengan jumlah orang yang diperiksa. Sehingga kami selalu mendorong provinsi kabupaten dan kota untuk terus meningkatkan testing di wilayahnya masing-masing," paparnya.
Selain itu, Nadia juga melaporkan bahwa kasus kematian mingguan juga mengalami penurunan sebesar 16%. "Kami mencatat juga jumlah kasus kematian mingguan menurun sebesar 16% dibandingkan Minggu sebelumnya," jelasnya.
"Meskipun begitu, dengan level yang masih tinggi secara nasional maupun provinsi dan kabupaten kita harus terus waspada untuk mencegah terjadinya keparahan yang dapat berpotensi menyebabkan kematian," paparnya.
Baca Juga: Corona
Baca juga: Update Corona: Positif 4.026.837 Orang, 3.639.867 Sembuh & 129.293 Meninggal
"Dan penurunan signifikan ini terutama terjadi di Provinsi Papua Barat, Maluku, dan Jawa Tengah dengan persentase penurunan kasus tertinggi dibandingkan Minggu sebelumnya," kata Nadia.
Nadia mengungkapkan penurunan kasus ini juga berhubungan dengan jumlah orang yang diperiksa. "Penurunan kasus sangat berhubungan dengan jumlah orang yang diperiksa. Sehingga kami selalu mendorong provinsi kabupaten dan kota untuk terus meningkatkan testing di wilayahnya masing-masing," paparnya.
Selain itu, Nadia juga melaporkan bahwa kasus kematian mingguan juga mengalami penurunan sebesar 16%. "Kami mencatat juga jumlah kasus kematian mingguan menurun sebesar 16% dibandingkan Minggu sebelumnya," jelasnya.
"Meskipun begitu, dengan level yang masih tinggi secara nasional maupun provinsi dan kabupaten kita harus terus waspada untuk mencegah terjadinya keparahan yang dapat berpotensi menyebabkan kematian," paparnya.
(maf)