Pertemuan PDIP-Gerindra dan Prabowo Dampingi Jokowi ke Kaltim, Pengamat Kaitkan dengan Presiden Tiga Periode
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mendampingi Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) meninjau sodetan akses jalan menuju rencana ibu kota negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (24/8/2021). Di hari yang sama, Pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra melakukan pertemuan di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengaitkan dua peristiwa itu dengan wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode melalui amendemen Undang-Undang Dasar 1945. "Dari pandangan politik tidak ada yang kebetulan, ini bisa saja terkait dengan pujian Megawati tempo hari pada Jokowi yang sebelumnya dikritik," ujar Dedi Kurnia Syah kepada SINDOnews, Rabu (25/8/2021).
Menurut Dedi, setidaknya dua hal bisa saja terjadi. Pertama, kata dia, PDIP-Gerindra mulai serius menjalani hubungan politik untuk persiapan 2024. "Untuk itu, elite PDIP dan Gerindra perlu menunjukkan keeratan hubungan itu," katanya.
Kedua, lanjut dia, kebersamaan Jokowi-Prabowo sebagai bentuk mengemukakan relasi yang lebih intens terkait koalisi di pemerintah saat ini. "Tafsir lainnya mungkin sedikit ekstrem, di mana kedekatan ini sebagai tanda wacana amendemen UUD semakin dekat, dan orientasinya adalah mendukung penambahan periodisasi Presiden. Jika ini terjadi, bukan tidak mungkin PDIP kembali usung Jokowi dan dipasangkan dengan Prabowo," pungkasnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengaitkan dua peristiwa itu dengan wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode melalui amendemen Undang-Undang Dasar 1945. "Dari pandangan politik tidak ada yang kebetulan, ini bisa saja terkait dengan pujian Megawati tempo hari pada Jokowi yang sebelumnya dikritik," ujar Dedi Kurnia Syah kepada SINDOnews, Rabu (25/8/2021).
Menurut Dedi, setidaknya dua hal bisa saja terjadi. Pertama, kata dia, PDIP-Gerindra mulai serius menjalani hubungan politik untuk persiapan 2024. "Untuk itu, elite PDIP dan Gerindra perlu menunjukkan keeratan hubungan itu," katanya.
Baca Juga
Kedua, lanjut dia, kebersamaan Jokowi-Prabowo sebagai bentuk mengemukakan relasi yang lebih intens terkait koalisi di pemerintah saat ini. "Tafsir lainnya mungkin sedikit ekstrem, di mana kedekatan ini sebagai tanda wacana amendemen UUD semakin dekat, dan orientasinya adalah mendukung penambahan periodisasi Presiden. Jika ini terjadi, bukan tidak mungkin PDIP kembali usung Jokowi dan dipasangkan dengan Prabowo," pungkasnya.
(zik)