Makna Busana Bali yang Dikenakan Puan Maharani di Sidang Tahunan MPR

Selasa, 24 Agustus 2021 - 14:53 WIB
loading...
Makna Busana Bali yang...
Presiden Jokowi disambut Wapres Maruf Amin, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat tiba di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen,Senayan, Jakarta. Foto/Istimewa/Humas MPR
A A A
JAKARTA - Busana yang dikenakan sejumlah pejabat pada Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI serta DPD RI di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin 16 Agustus 2021 menyedot perhatian. Satu di antaranya adalah busana Bali yang dikenakan Ketua DPR RI Puan Maharani .

Saat itu, busana yang digunakan Puan adalah modifikasi madya, hasil modifikasi rias Bali. "Makna busana Puan itu mengajak masyarakat Indonesia untuk mau divaksinasi, dan mempercepat vaksinasi seperti di Bali," ujar Pengajar Komunikasi Politik Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi, Selasa (24/8/2021).

Ari menilai busana yang digunakan Puan itu merupakan bentuk apresiasi kepada Bali, provinsi yang paling cepat mencapai target vaksinasi Covid-19. Sebab, cakupan vaksinasi di Pulau Dewata itu saat ini di atas 90 persen.



Menurut dia, salah satu hal yang terus diawasi Puan Maharani sebagai pimpinan DPR yang memiliki fungsi checks and balances adalah vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah. Dia melihat Puan Maharani selama ini konsen dengan ketersediaan dan pemerataan vaksin. "Bahkan mendorong adanya vaksin untuk anak di bawah 12 tahun."

Dia berpendapat, busana dengan sentuhan Bali yang elegan itu merupakan simbol optimisme bagi kebangkitan wisata, budaya, dan ekonomi Pulau Dewata setelah mencapai target vaksinasi. "Ibu Puan ingin menyampaikan bahwa setelah semua daerah mencapai target vaksinasi dan herd immunity, kita optimis roda ekonomi yang menyejahterakan rakyat bisa berjalan lagi. Tidak cuma di Bali, tapi semua penjuru negeri."

Menurutnya, makna pakaian yang dikenakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Puan Maharani di acara Sidang Tahunan MPR dan Pidato Kenegaraan itu saling melengkapi di saat pandemi Covid-19 sekarang ini. "Di balik makna simbolisasi baju dengan sentuhan budaya Indonesia yang dipakai kedua tokoh ini menggambarkan rasa kebersamaan, keselarasan dan keterpaduan antara eksekutif dan legislatif dalam menangani pandemi Covid-19," pungkasnya.

Pakar Busana Bali Anak Agung Ngurah Anom Mayun K Tenaya menilai busana yang digunakan Puan bukanlah Payas Agung. Sebab, pakaian adat Payas Agung di Bali hanya boleh dikenakan saat pelaksanaan Upacara Manusa Yadnya Utama oleh kalangan tertentu. "Yang dipakai Puan adalah busana modifikasi madya. Hasil modifikasi rias Bali, bukan pakaian adat," katanya.

Namun, diakuinya bahwa busana yang digunakan Puan Maharani layak diacungi jempol. "Berani melakukan improvisasi, sehingga terkesan anggun bagi pemakainya," kata akademisi Prodi Fashion dari Institut Seni Indonesia Denpasar itu.

Dia mengatakan, keberadaan pakaian Bali sangat erat kaitannya dengan budaya tata cara upacara di daerah tersebut. "Punahnya kain-kain asli Bali akibat dari budaya masyarakat sendiri seperti penyederhanaan upacara, yang biasanya menggunakan kain-kain sakral, akhirnya ditiadakan," kata Mayun.

Dia pun mengapresiasi sentuhan budaya Indonesia dalam pakaian yang dikenakan oleh Presiden Joko Widodo, Puan Maharani, serta pejabat lainnya dalam acara kenegaraan.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1963 seconds (0.1#10.140)