Sebanyak 1.180 Orang Meninggal Akibat Covid-19, AHY: Penanganan Pandemi Tak Optimal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritisi penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintah yang dinilai belum optimal sehingga menyebabkan banyaknya korban jiwa berjatuhan.
"Saya juga turut menghadiri peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76, di tengah dentuman meriam, saya mendengar raungan ambulance dekat rumah dan pada hari itu ada sebanyak 1.180 meninggal karena Covid-19 pada 17 Agustus 2021," ujar AHY saat webminar Pidato Kebangsaan Ketua Umum Partai Politik memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia, Senin (23/8/2021)..
AHY bahkan menyebut hingga Minggu, 22 Agustus 2021, kemarin sudah 126.372 orang meninggal dunia karena Covid-19. "Banyak tidak tertolong karena kekurangan ICU, kapasitas RS yang terbatas. Angka kematian ini tidak boleh dianggap data statistik semata. Ada duka dari keluarga yang ditinggalkan akibat Covid-19," kata Agus Harimurti Yudhoyono.
Lebih lanjut dia menyesalkan masih banyak masyarakat yang belum disiplin dan patuh terhadap himbauan pemerintah dalam menjaga protokol kesehatan. ”Virus ganas tersebut tidak mengenal status dan identitas kita, tentu siapapun beresiko terpapar Covid-19. Hal ini diakibat kecerobohan dan ketidakdisiplinan masyarakat," tandas Agus Harimurti Yudhoyono.
"Saya juga turut menghadiri peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76, di tengah dentuman meriam, saya mendengar raungan ambulance dekat rumah dan pada hari itu ada sebanyak 1.180 meninggal karena Covid-19 pada 17 Agustus 2021," ujar AHY saat webminar Pidato Kebangsaan Ketua Umum Partai Politik memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia, Senin (23/8/2021)..
AHY bahkan menyebut hingga Minggu, 22 Agustus 2021, kemarin sudah 126.372 orang meninggal dunia karena Covid-19. "Banyak tidak tertolong karena kekurangan ICU, kapasitas RS yang terbatas. Angka kematian ini tidak boleh dianggap data statistik semata. Ada duka dari keluarga yang ditinggalkan akibat Covid-19," kata Agus Harimurti Yudhoyono.
Lebih lanjut dia menyesalkan masih banyak masyarakat yang belum disiplin dan patuh terhadap himbauan pemerintah dalam menjaga protokol kesehatan. ”Virus ganas tersebut tidak mengenal status dan identitas kita, tentu siapapun beresiko terpapar Covid-19. Hal ini diakibat kecerobohan dan ketidakdisiplinan masyarakat," tandas Agus Harimurti Yudhoyono.
(cip)