Addie MS Sayangkan Anak Muda Zaman Sekarang Tidak Tahu Lagu Wajib Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komponis ternama Indonesia Addie Muljadi Sumaatmadja (MS) menyayangkan anak muda zaman sekarang yang kerap ditemuinya tidak mengetahui lagu wajib nasional Indonesia.
Lalu ada pula anak muda yang ditemui Addie dan mengaku baru dengar ada lagu Syukur yang diciptakan oleh Habib Husein Mutahar padahal musik sendiri dapat menggugah semangat nasionalisme.
“Padahal dari lagu atau musik itu bisa menggugah semangat nasionalisme. Kita melihat dulu Hitler misalnya, dia menggerakkan pasukannya berperang selalu dengan pidato dan musik yang menggelora. Jadi, musik itu berperan dalam menggugah semangat kebangsaan, keberanian, patriotisme,”ujar Addie MS demikian dikutip pada laman resmi NU, Jumat,(20/08/2021).
Ia menambahkan pada jaman dahulu saat pasukan peperangan ingin bergerak maka akan ada bunyi-bunyian snare lalu ada kode-kode tertentu yang berasal dari terompet. Kode-kode itulah yang menjadi penanda pasukan melakukan penyerangan atau bertahan.
“Jadi musik berperan (tetapi) kita seringkali mengabaikan itu. (Dan) ini mungkin momen yang tepat untuk mengingatkan pentingnya peran musik untuk menggelorakan semangat nasionalisme,”jelas Addie.
Walaupun begitu, ia mengaku sering mendapat kabar dari warga Indonesia di luar negeri yang menitikkan air mata ketika mendengar lagu-lagu seperti Tanah Airku, Tanah Air Pusaka, dan Indonesia Raya. Hal itu terjadi karena kecintaannya pada negeri.
“Kalau saya (berperan) melalui musik. Dulu ada lagu wajib dan diperkenalkan dengan lagu-lagu semangat perjuangan, diceritakan tentang sulitnya meraih kemerdekaan dan semangat itu dituangkan oleh para komponis seperti Habib Mutahar, Ismail Marzuki. Kalau kita dengar misalnya Tanah Airku, kita merinding,”ucapnya.
Lalu ada pula anak muda yang ditemui Addie dan mengaku baru dengar ada lagu Syukur yang diciptakan oleh Habib Husein Mutahar padahal musik sendiri dapat menggugah semangat nasionalisme.
“Padahal dari lagu atau musik itu bisa menggugah semangat nasionalisme. Kita melihat dulu Hitler misalnya, dia menggerakkan pasukannya berperang selalu dengan pidato dan musik yang menggelora. Jadi, musik itu berperan dalam menggugah semangat kebangsaan, keberanian, patriotisme,”ujar Addie MS demikian dikutip pada laman resmi NU, Jumat,(20/08/2021).
Ia menambahkan pada jaman dahulu saat pasukan peperangan ingin bergerak maka akan ada bunyi-bunyian snare lalu ada kode-kode tertentu yang berasal dari terompet. Kode-kode itulah yang menjadi penanda pasukan melakukan penyerangan atau bertahan.
“Jadi musik berperan (tetapi) kita seringkali mengabaikan itu. (Dan) ini mungkin momen yang tepat untuk mengingatkan pentingnya peran musik untuk menggelorakan semangat nasionalisme,”jelas Addie.
Walaupun begitu, ia mengaku sering mendapat kabar dari warga Indonesia di luar negeri yang menitikkan air mata ketika mendengar lagu-lagu seperti Tanah Airku, Tanah Air Pusaka, dan Indonesia Raya. Hal itu terjadi karena kecintaannya pada negeri.
“Kalau saya (berperan) melalui musik. Dulu ada lagu wajib dan diperkenalkan dengan lagu-lagu semangat perjuangan, diceritakan tentang sulitnya meraih kemerdekaan dan semangat itu dituangkan oleh para komponis seperti Habib Mutahar, Ismail Marzuki. Kalau kita dengar misalnya Tanah Airku, kita merinding,”ucapnya.
(muh)