Moeldoko: Tolonglah Lihat Action Presiden dalam Pemberantasan Korupsi

Rabu, 18 Agustus 2021 - 17:43 WIB
loading...
Moeldoko: Tolonglah...
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko meminta masyarakat memperhatikan apa yang telah dilakukan Presiden Jokowi terkait pemberantasan korupsi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pidatonya di sidang tahunan MPR Senin lalu sama sekali tidak menyinggung persoalan pemberantasan korupsi.

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan yang perlu diperhatikan adalah apa yang telah dilakukan Presiden Jokowi. “Sebenarnya kita concern melihat actionnya apa yang telah dilakukan oleh Pak Presiden dalam konteks korupsi. Jadi jangan hanya konsen kepada dalam amanatnya,” katanya, Rabu (18/8/2021).

Dia menyebut presiden selalu menekankan agenda-agenda besar seperti pemberantasan korupsi tetap menjadi perhatian. Meskipun memang saat ini pemerintah masih fokus dalam penanganan pandemi. “Tapi tolonglah dilihat bahwa presiden selalu menekan dalam situasi pandemi ini yang menjadi prioritas utama adalah sektor kesehatan. Tetapi presiden juga selalu mewanti-wanti jangan sampai agenda-agenda besar lain itu diabaikan oleh siapa pun. Nah di antaranya agenda besar itu adalah bagaimana kita mencegah korupsi dan menghindari dari tindakan-tindakan korupsi,” paparnya. Baca juga: Moeldoko: Presiden Selalu Mengingatkan Jangan Korupsi

Mantan Panglima TNI itu juga mengatakan pada sidang kabinet terbatas Juli 2021 Presiden Jokowi memimpin rapat terkait bagaimana indeks persepsi korupsi dan layanan publik itu supaya menjadi perhatian bagi semua jajarannya. “Itu presiden langsung memimpin itu. Di dalam sidang kabinet ditekankan sangat ditekankan tentang indeks persepsi korupsi dan layanan publik supaya menjadi atensi yang serius bagi seluruh jajaran di kabinet,” ungkapnya.

Selain itu adanya sistem pelayanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS) merupakan salah satu indikator bahwa Indonesia telah menjalankan pemerintahan yang terbuka atau open government. Bahkan dia menyebut Indonesia telah dua kali ditunjuk menjadi Dewan Pengarah di Open Government Partnership. “Terakhir saya datang ke Georgia tentang open government partnership. Karena apa? Karena melihat perkembangan korupsi di Indonesia cukup bagus. Cara-cara pengelolaan pemerintahan yang terbuka juga sangat nyata. OSS itu salah satu indikasi kita itu ingin menjauhkan dari korupsi,” ujarnya.Baca juga: Kerap Dihujani Kritik, Megawati Siap Pasang Badan untuk Jokowi

Moeldoko juga mengatakan di dalam Perpres 54/2018 sudah sangat tegas bagaimana strategi nasional pencegahan korupsi. Di dalam perpres tersebut jelas bagaimana membangun hubungan antara KPK dengan pemerintah dalam upaya mencegah korupsi. “Untuk itulah langkah berikutnya lagi dalam konteks penanganan covid ini presiden ingin semuanya berjalan dengan cepat tetapi harus titik kritikalnya adalah tingkat kehati2an di dalam mengelola keuangan harus betul-betul menjadi perhatian. Untuk itulah presiden meminta BPKP, LKPP, KPK, Kejaksaan Agung, Kepolisian ikut terlibat di dalamnya,” katanya.

Bahkan di awal-awal PMO Kartu Pra kerja mendapatkan berbagai koreksi dari berbagai pihak. Dimana hal ini langsung direspon cepat dengan dilakukan pendampingan oleh KPK, BPKP, Kejaksaan Agung agar tidak ada penyimpangan. “Itulah bentuk-bentuk upaya pencegahan. Salah satu aplikasi dari perpres 54/2018 itu strategi pencegahan korupsi. Jadi ini maksud saya perlu masy paham bahwa langkah-langkah nyata terhadap pencegahan korupsi dan penindakan korupsi itu sangat jelas dijalankan oleh Bapak Presiden,” pungkasnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kubu Tom Lembong Minta...
Kubu Tom Lembong Minta Dihadirkan Moeldoko dan Gita Wirjawan di Ruang Sidang
Prabowo Dukung RUU Perampasan...
Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset, Ini Kata Para Penegak Hukum
Prabowo Dukung RUU Perampasan...
Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset, Kejagung: Presiden Memahami Kebutuhan Penegak Hukum
Demokrat soal RUU Perampasan...
Demokrat soal RUU Perampasan Aset: Kami Makmum Aja di DPR
Menko Yusril: Aset Hasil...
Menko Yusril: Aset Hasil Korupsi Harus Dirampas
Prabowo Ngaku Diejek...
Prabowo Ngaku Diejek dan Diancam Gara-gara Berantas Korupsi: Saya Tak Gentar, Rela Mati untuk Rakyat
Moeldoko: Tanpa TKDN,...
Moeldoko: Tanpa TKDN, Indonesia Hanya Jadi Pusat Impor Kendaraan Listrik
Ini Riwayat Pendidikan...
Ini Riwayat Pendidikan Seluruh Presiden Indonesia, Sudah Tahu?
Jokowi Apresiasi Pertemuan...
Jokowi Apresiasi Pertemuan Prabowo-Megawati
Rekomendasi
Maia Estianty Kemungkinan...
Maia Estianty Kemungkinan Absen di Resepsi Al Ghazali, Tak Ingin Bertemu Ahmad Dhani?
Berapa Gaji Son Heung-Min...
Berapa Gaji Son Heung-Min di Tottenham Hotspur
Polisi dan TNI Masih...
Polisi dan TNI Masih Standby di Lapas Muara Beliti usai Pecah Kerusuhan
Berita Terkini
Hakim MK Sebut Permintaan...
Hakim MK Sebut Permintaan Ganti Rugi Miliaran Rupiah ke DPR, Baleg, dan Presiden Tak Lazim
TNI Kembali Tepis Isu...
TNI Kembali Tepis Isu Miring Pembatalan Mutasi Letjen Kunto: Cuma Cocokologi
Pengacara Sebut Menunjukkan...
Pengacara Sebut Menunjukkan Ijazah Jokowi ke Publik Tak Bakal Selesaikan Persoalan
Adik Ipar Jokowi Harap...
Adik Ipar Jokowi Harap Kasus Dugaan Ijazah Palsu Cepat Selesai
BRI Peduli Turut Bangun...
BRI Peduli Turut Bangun SDM Unggul melalui Bantuan Pendidikan di Daerah 3T
Rampung Diperiksa Bareskrim,...
Rampung Diperiksa Bareskrim, Pengacara Serahkan Ijazah Jokowi ke Penyidik
Infografis
3 Alasan Ukraina Selalu...
3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved