2 Tahun Pandemi Dirasakan Semua Lapisan Masyarakat, di Kota Maupun Desa

Senin, 16 Agustus 2021 - 10:53 WIB
loading...
2 Tahun Pandemi Dirasakan...
Ketua MPR Bambang Soesatyo menyatakan bahwa pandemi dirasakan semua kalangan masyarakat. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Di tengah keprihatinan menghadapi pandemi Covid-19, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak semua untuk wajib bersyukur dan menyambut dengan suka cita dalam menyambut peringatan kemerdekaan RI ke-76 tahun. Sudah sepatutnya bangsa Indonesia memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada para pejuang bangsa, yang telah mengorbankan tenaga, harta, bahkan jiwanya untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

“Melalui mimbar Sidang Paripurna ini, kami atas nama Pimpinan dan Anggota MPR, DPR, dan DPD mengucapkan Dirgahayu ke-76 Republik Indonesia. Merdeka… Merdeka… Merdeka!,” kata Bamsoet dalam acara Sidang Tahunan MPR Sidang Tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI/DPD RI dan Rapat Paripurna DPR RI tentang RAPBN 2022, Senin (16/8/2021) pagi ini.

“Dengan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, mari kita gelorakan semangat untuk mewujudkan Visi Indonesia Masa Depan menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” sambungnya.



Menurut Bamsoet, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab semua pihak, setelah 76 tahun Indonesia merdeka untuk melahirkan generasi muda yang tangguh, bersatu dan optimis sehingga memiliki kesiapan untuk mengambil alih estafet kepemimpinan nasional guna mewujudkan cita-cita bangsa menuju era Indonesia Emas 2045.

Meskipun Sidang Tahunan MPR pada hari ini dilaksanakan dengan penuh kesederhanaan, kata mantan Ketua DPR ini, namun pihaknya meyakini semangat kebangsaan kita mampu membangkitkan semangat para penyelenggara negara untuk terus bekerja dan berkinerja melaksanakan amanat rakyat sesuai dengan rambu-rambu konstitusional yang telah ditetapkan oleh UUD 1945. Dalam 2 tahun terakhir ini, dunia dan juga Indonesia tengah diuji Pandemi Covid-19 yang berdampak luas ke berbagai dimensi kehidupan.

“Tidak hanya masalah kesehatan manusia dan kemanusiaan, tetapi lebih luas lagi terasa dampaknya dalam dinamika dan stabilitas kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya, bahkan dalam bidang pertahanan dan keamanan negara,” paparnya.

Bamsoet menambahkan, semua masyarakat Indonesia merasakan dampaknya, baik yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan utamanya, semakin melemahnya ketahanan ekonomi masyarakat akibat menurunnya pendapatan karena pemutusan hubungan kerja dan tidak adanya kesempatan kerja. Dampak lainnya adalah hilangnya kesempatan berusaha akibat terbatasnya aktifitas ekonomi masyarakat, modal dan investasi untuk menopang perekonomian masyarakat pengusaha kecil maupun menengah.

“Pandemi Covid-19 juga memaksa kita untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru, belajar dan bekerja dari rumah, menjaga jarak, dan membiasakan diri dengan cara cara baru menjaga kesehatan yang juga berdampak terhadap merenggangnya kohesi sosial kita,” terang Bamsoet.



Demikian juga di sektor pendidikan, sambung Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini, anak didik tidak dapat lagi melakukan pembelajaran tatap muka, tetapi dengan pembelajaran jarak jauh yang mempengaruhi efektifitas dan proses belajar mengajar. Meskipun pembelajaran on line juga berdampak positif terhadap kemampuan beradaptasi dalam pemanfaatan teknologi dan informasi, namun keterbatasan infrastruktur penunjang pendidikan jarak jauh akan menurunkan capaian kualitas belajar dan kelulusan siswa.

“Belum lagi apabila pembelajaran jarak jauh itu, dihadapkan dengan ketimpangan ketersediaan infrastruktur antar wilayah, juga mengakibatkan sistem pendidikan nasional yang ada belum mampu secara efektif menjadi sarana untuk mewujudkan proses pembelajaran,” imbuh Bamsoet.

Oleh karena itu, Bamsoet menegaskan, pihaknya mendukung sepenuhnya terhadap upaya-upaya pemerintah melalui sejumlah paket kebijakan dalam mengatasi pandemi Covid-19 beserta dampaknya.

“Realokasi APBN dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk program perlindungan sosial dengan beragam skema dan saluran, refocusing anggaran kesehatan, realokasi dukungan UMKM dan korporasi, bantuan langsung tunai dana desa, insentif usaha, serta potongan tarif listrik PLN adalah langkah kebijakan yang tepat untuk menangani dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi Covid-19,” pungkasnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1447 seconds (0.1#10.140)