Denny JA Raih Lifetime Achievement Award sebagai Penulis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peringatan Hari Kemerdekaan RI 2021 menjadi tahun istimewa bagi Denny JA . Menjelang perayaan, Denny mendapat hadiah tertinggi dalam dunia profesi yakni, Lifetime Achievement Award.
Anggota Asosiasi Satupena dan mantan Sekjen Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Satrio Arismunandar mengatakan, hadiah tersebut merupakan apresiasi atas dedikasi seseorang yang panjang pada satu profesi. Lazimnya, Lifetime Achievement Award itu diberikan kepada mereka yang minimal sudah 40 tahun berkarya di bidangnya. Lebih istimewa lagi hadiah ini diberikan oleh sesama rekan profesi, peer to peer, sebuah asosiasi. Untuk penulis, lembaga pemberinya adalah Indonesian Writers Guild Satupena.
Bersama Denny JA, juga diberi penghargaan sebelas penulis lain, yang berdedikasi di bidangnya masing masing. Antara lain Azyumardi Azra, Didin S Damanhuri. Chappy Hakim, Jayasuprana, Akmal Nasery Basral, Nasir Tamara, Fakhrunas Jabbar, Nina Akbar Tanjung, Wina Armada, Ilham Bintang, dan penulis muda Artie Akhmad. Seluruh penulis ini masing mendapatkan sertifikat dan uang sebesar Rp8 juta. Sedangkan, Denny JA mendapatkan hadiah uang sebesar Rp12 juta karena berhasil meraih Lifetime Achievement Award sebagai hadiah utama.
Satrio menjelaskan, ada berbagai pertimbangan mengapa Denny JA mendapatkan penghargaan ini. Di antaranya, Denny membawa banyak tradisi baru dalam waktu yang panjang. Satrio sendiri rekan yang acap berpolemik dengan Denny JA di koran, sejak era mahasiswa, sejak 35 tahun lalu.
Denny juga sudah 40 tahun menulis, menerbitkan 102 buku dengan isu yang sangat luas, mulai dari Demokrasi, Marketing Politik, Agama, Review Film, Catatan Perjalanan, Ekonomi- Politik hingga sastra. Denny dinilai tak hanya fasih menulis esai, puisi, meme, berorasi di Youtube, tapi menulis pula di Jurnal Akademik international yang masuk kategori scopus. Banyak penulis sangat canggih menulis tapi buruk jika berorasi. Denny ini jika berorasi, berpidato sama memikatnya dengan tulisannya.
Denny acap membawa tradisi baru. Ketika dia mahasiswa, tulisannya di Kompas ikut membuat menjamurnya kelompok studi mahasiswa. Ini tradisi baru untuk tahun 80-an. Di 2000-an, publikasi survei hasil risetnya juga membawa tradisi baru datangnya era ilmu politik kuantitatif dan profesi baru konsultan politik.
Pada 2012 ke atas, di dunia sastra dia juga membawa gerakan puisi esai, genre baru yang dia ciptakan, dan kini meluas ke Asia Tenggara. Untuk marketing politik, Romli menyatakan Buku Denny JA (Membangun Legacy, 2020) membawa pendekatan baru yang disebut “Denny JA’s Law of Political Marketing”
Untuk hubungan politik dan agama, Buku Denny JA berjudul Beragama di Era Google, 2021 dianggap Budhy Munawar Rahman membawa paham yang lebih canggih dibandingkan yang dikembangkan Nurcholish Madjid. Denny JA mempekenalkan studi baru soal Happiness ke Indonesia.
Bukunya Kebahagiaan itu Mudah dan Ilmiah (2018) refleksi 30 tahun studi positive psychology dan Neuro Science, juga menghasilkan formula baru happiness: 3 P + 2 S (Personal relationship, Positivity, Passion, Small Winning, Spiritual Blue Diamond). Denny JA di samping sangat bangga dengan profesinya sebagai penulis, juga menambah warna dunia penulisan dengan memperkenalkan melalui dirinya sendiri, menjadi philanthropy dan Intelectual Entrepreneur.
Sementara itu, Denny JA mengapresiasi dan menghormati penghargaan yang diterimanya. “Saya menghormati penghargaan ini dengan berkarya lebih bagus lagi, dan merenung lebih dalam lagi,” ucapnya.
Anggota Asosiasi Satupena dan mantan Sekjen Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Satrio Arismunandar mengatakan, hadiah tersebut merupakan apresiasi atas dedikasi seseorang yang panjang pada satu profesi. Lazimnya, Lifetime Achievement Award itu diberikan kepada mereka yang minimal sudah 40 tahun berkarya di bidangnya. Lebih istimewa lagi hadiah ini diberikan oleh sesama rekan profesi, peer to peer, sebuah asosiasi. Untuk penulis, lembaga pemberinya adalah Indonesian Writers Guild Satupena.
Bersama Denny JA, juga diberi penghargaan sebelas penulis lain, yang berdedikasi di bidangnya masing masing. Antara lain Azyumardi Azra, Didin S Damanhuri. Chappy Hakim, Jayasuprana, Akmal Nasery Basral, Nasir Tamara, Fakhrunas Jabbar, Nina Akbar Tanjung, Wina Armada, Ilham Bintang, dan penulis muda Artie Akhmad. Seluruh penulis ini masing mendapatkan sertifikat dan uang sebesar Rp8 juta. Sedangkan, Denny JA mendapatkan hadiah uang sebesar Rp12 juta karena berhasil meraih Lifetime Achievement Award sebagai hadiah utama.
Satrio menjelaskan, ada berbagai pertimbangan mengapa Denny JA mendapatkan penghargaan ini. Di antaranya, Denny membawa banyak tradisi baru dalam waktu yang panjang. Satrio sendiri rekan yang acap berpolemik dengan Denny JA di koran, sejak era mahasiswa, sejak 35 tahun lalu.
Denny juga sudah 40 tahun menulis, menerbitkan 102 buku dengan isu yang sangat luas, mulai dari Demokrasi, Marketing Politik, Agama, Review Film, Catatan Perjalanan, Ekonomi- Politik hingga sastra. Denny dinilai tak hanya fasih menulis esai, puisi, meme, berorasi di Youtube, tapi menulis pula di Jurnal Akademik international yang masuk kategori scopus. Banyak penulis sangat canggih menulis tapi buruk jika berorasi. Denny ini jika berorasi, berpidato sama memikatnya dengan tulisannya.
Denny acap membawa tradisi baru. Ketika dia mahasiswa, tulisannya di Kompas ikut membuat menjamurnya kelompok studi mahasiswa. Ini tradisi baru untuk tahun 80-an. Di 2000-an, publikasi survei hasil risetnya juga membawa tradisi baru datangnya era ilmu politik kuantitatif dan profesi baru konsultan politik.
Pada 2012 ke atas, di dunia sastra dia juga membawa gerakan puisi esai, genre baru yang dia ciptakan, dan kini meluas ke Asia Tenggara. Untuk marketing politik, Romli menyatakan Buku Denny JA (Membangun Legacy, 2020) membawa pendekatan baru yang disebut “Denny JA’s Law of Political Marketing”
Untuk hubungan politik dan agama, Buku Denny JA berjudul Beragama di Era Google, 2021 dianggap Budhy Munawar Rahman membawa paham yang lebih canggih dibandingkan yang dikembangkan Nurcholish Madjid. Denny JA mempekenalkan studi baru soal Happiness ke Indonesia.
Bukunya Kebahagiaan itu Mudah dan Ilmiah (2018) refleksi 30 tahun studi positive psychology dan Neuro Science, juga menghasilkan formula baru happiness: 3 P + 2 S (Personal relationship, Positivity, Passion, Small Winning, Spiritual Blue Diamond). Denny JA di samping sangat bangga dengan profesinya sebagai penulis, juga menambah warna dunia penulisan dengan memperkenalkan melalui dirinya sendiri, menjadi philanthropy dan Intelectual Entrepreneur.
Sementara itu, Denny JA mengapresiasi dan menghormati penghargaan yang diterimanya. “Saya menghormati penghargaan ini dengan berkarya lebih bagus lagi, dan merenung lebih dalam lagi,” ucapnya.
(cip)