Profil Singkat Tiga Putri Bung Hatta, Ada yang Pernah Jadi Menteri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Proklamator RI Bung Hatta lahir pada 12 Agustus 1902. Menikah dengan Siti Rahmiati Hatta18 November 1945, pasangan ini dianugerahi tiga putri. Siapa saja mereka?
Putri pertama Bung Hatta adalah Meutia Farida Hatta. Dia lahir di Yogyakarta pada 21 Maret 1947. Meutia Hatta merupakan seorang ahli antropologi.
Meutia Hatta. Tangkapan layar YouTube Universitas Bung HattaTV
Sejumlah jabatan di pemerintahan pernah diembannya. Sebut saja menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009) dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 2010 hingga 2014.
Meutia Hatta yang merupakan istri dari Sri Edi Swasono ini juga pernah menjadi orang nomor satu di Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Putri kedua Bung Hatta adalah Gemala Rabi'ah Hatta. Dia lahir di Jakarta pada 2 Maret 1952.
Gemala Hatta. Tangkapan layar YouTube Universitas Bung Hatta TV
Dikutip dari Wikipedia, Gemala Hatta meraih gelar S-1 di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara RI,lulus tahun 1983. Dia melanjutkan (S-2) di Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, lulus tahun 1994. Kemudian, pada tahun 2002 meraih gelar doktor [lulus Cum Laude] dari FKM-UI (Jurusan Biostatistik).
Kini, Gemala Hatta kerap menjadi pembicara di berbagai kongres dan seminar di dalam dan luar negeri.
Putri ketiga Bung Hatta adalah Halida Nuriah Hatta. Perempuan yang dikenal dengan nama Halida Hatta ini lahir pada 25 Januari 1956.
Halida Hatta. Foto/Dok Okezone
Studi S-1 ditempuhnya di Universitas Indonesia (UI), Fakultas Ilmu-Sosial dan Ilmu Politik dengan konsentrasi studi Politik dan Pemerintahan Indonesia. Sementara, Program Pascasarjana Hubungan Internasional ditempuhnya di International University of Japan atau Kokusai Daigaku (1989-1991).
Tahun 2008, Halida Hatta menjadi kader Gerindra, sebuah partai politik yang lahir pada tanggal 6 Februari 2008. Ia menjabat sebagai wakil ketua umum III bidang kesejahteraan hingga 2012. Karena pilihan bekerja di industri hulu migas, Halida Hatta mengundurkan diri dari aktivitas politik dan keluar dari partai.
Putri pertama Bung Hatta adalah Meutia Farida Hatta. Dia lahir di Yogyakarta pada 21 Maret 1947. Meutia Hatta merupakan seorang ahli antropologi.
Meutia Hatta. Tangkapan layar YouTube Universitas Bung HattaTV
Sejumlah jabatan di pemerintahan pernah diembannya. Sebut saja menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009) dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 2010 hingga 2014.
Meutia Hatta yang merupakan istri dari Sri Edi Swasono ini juga pernah menjadi orang nomor satu di Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Putri kedua Bung Hatta adalah Gemala Rabi'ah Hatta. Dia lahir di Jakarta pada 2 Maret 1952.
Gemala Hatta. Tangkapan layar YouTube Universitas Bung Hatta TV
Dikutip dari Wikipedia, Gemala Hatta meraih gelar S-1 di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara RI,lulus tahun 1983. Dia melanjutkan (S-2) di Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, lulus tahun 1994. Kemudian, pada tahun 2002 meraih gelar doktor [lulus Cum Laude] dari FKM-UI (Jurusan Biostatistik).
Kini, Gemala Hatta kerap menjadi pembicara di berbagai kongres dan seminar di dalam dan luar negeri.
Putri ketiga Bung Hatta adalah Halida Nuriah Hatta. Perempuan yang dikenal dengan nama Halida Hatta ini lahir pada 25 Januari 1956.
Halida Hatta. Foto/Dok Okezone
Studi S-1 ditempuhnya di Universitas Indonesia (UI), Fakultas Ilmu-Sosial dan Ilmu Politik dengan konsentrasi studi Politik dan Pemerintahan Indonesia. Sementara, Program Pascasarjana Hubungan Internasional ditempuhnya di International University of Japan atau Kokusai Daigaku (1989-1991).
Tahun 2008, Halida Hatta menjadi kader Gerindra, sebuah partai politik yang lahir pada tanggal 6 Februari 2008. Ia menjabat sebagai wakil ketua umum III bidang kesejahteraan hingga 2012. Karena pilihan bekerja di industri hulu migas, Halida Hatta mengundurkan diri dari aktivitas politik dan keluar dari partai.
(zik)