Bung Hatta, Koperasi dan Kemandirian Bangsa

Kamis, 12 Agustus 2021 - 06:30 WIB
loading...
A A A
"Koperasi menghidupkan semangat demokrasi yang sebenarnya, yaitu demokrasi politik, ekonomi, dan sosial," kata Bung Hatta.

Dalam pelaksanaan koperasi ada beberapa hal yang harus dihindari agar terus berkembang. Pertama, mendorong anggotanya giat untuk mendapatkan deviden besar di akhir tahun. Caranya, koperasi menjual mahal produknya dan mewajibkan anggota untuk membelinya. Anggota yang paling sering membeli tentu memberi keuntungan paling besar kepada koperasi, sedangkan anggota yang jarang membeli mendapatkan untung dari kawan yang membeli banyak. Menurut Hatta, cara ini akan memupuk egoisme anggotanya.

Kedua, hanya menjual kepada anggotanya. Menurut Hatta, cara ini hanya mengecilkan hasil penjualan, padahal ongkos sewa toko, gaji personel, biaya listrik, menjadi terasa mahal. Akibatnya, untuk menutupi kebutuhan, koperasi menjual mahal produknya.

Ketiga, mendirikan koperasi untuk mengejar keuntungan. Hal ini tak ubahnya dengan perseroan atau perusahaan. Menurut Bung Hatta, koperasi memang memerlukan keuntungan tapi buka tujuan utama. Tujuan utama koperasi adalah usaha bersama untuk memurahkan pembelian anggotanya.

"Supaya bisa berhasil, maka koperasi mesti berdiri di dua tiang: solidaritas (semangat setia bersekutu) dan individualitas (kesadaran akan harga diri sendiri alias sadar diri)," katanya.

Dua sifat ini harus melandasi gerakan koperasi. Kalau koperasi tak dilandai semangat solidaritas, maka anggota tak akan menemukan kepentingan bersama. Jadinya, koperasi dijadikan alat untuk mencapai keperluan pribadi.

Hal itu akan menjadi persoalan, misalnya, ketika harga jual di tempat lain lebih rendah dibanding koperasinya. Maka, anggota yang tak punya semangat solidaritas akan beralih ke tempat lain itu. Akibatnya, koperasinya pun mati.

Begitu juga dengan semangat individualitas. Bagi Bung Hatta, jika seseorang tak punya semangat individualitas, maka tak ada semangat untuk membela keperluan hidupnya. Semangat berkoperasi pun nihil. Manusia yang tak punya semangat untuk memperjuangkan hidupnya akan cenderung pasrah pada nasib.

Individualitas juga menuntut tanggung-jawab dan kejujuran. Semua itu diletakkan dalam kerangka kepentingan bersama. Meskipun demikian, Bung Hatta menganjurkan agar koperasi tetap diikat dengan peraturan-peraturan. Ini penting sebagai aturan main dalam menjalankan koperasi itu.

Biodata
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1603 seconds (0.1#10.140)