Indonesia Rawan Bencana, Ini Kata Kepala BMKG dan BNPP kepada Megawati

Rabu, 04 Agustus 2021 - 16:49 WIB
loading...
Indonesia Rawan Bencana,...
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala BNPP Marsekal Madya Hendri Alfiandi bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di acara launching sistem yang digelar secara virtual dari Kantor Pusat PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (4/8/2021). Fo
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) , Dwikorita Karnawati mengapresiasi inisiasi PDIP yang meluncurkan Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi. Sebab Indonesia memang memerlukan pembangunan budaya mitigasi bencana alam yang rawan terjadi.

Hal itu diungkapkan Dwikorita saat menyampaikan pidatonya di acara launching sistem yang digelar secara virtual dari Kantor Pusat PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (4/8/2021). Baca juga: Joe Biden Sebut Jakarta Bakal Tenggelam, Megawati: Saya Sudah Ngomong Sampai Capek

Di acara itu, hadir Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto, beserta jajaran DPP PDIP lainnya. Seperti Djarot Saiful Hidayat, Komarudin Watubun, Ribka Tjiptaning, Sadarestuwati, dan Sukur Nababan. Secara virtual hadir Eriko Sotarduga, Mindo Sianipar, Sri Rahayu, Utut Adianto, Hamka Haq, Rudianto Tjen, Ahmad Basarah, Yanti Sukamdani, dan Yasonna Laoly. Turut hadir Kepala BNPP Marsekal Madya Henri Alfiandi

Dwikorita awalnya berterima kasih kepada Megawati dan jajarannya yang berjasa mendorong pembangunan BMKG hingga saat ini menjadi badan independen yang berada langsung di bawah presiden. Megawati juga bukan sosok yang hanya bicara, namun memberi teladan langsung turun menangani penanganan bencana.

"Ini berpengaruh terhadap spirit kami, sehingga setiap bencana kami merasa itu yang harus dilakukan, pemimpin tertinggi harus turun langsung tak memberi perintah dari balik meja," ujar Dwikorita.

Berdasarkan pengalaman lapangan, pihaknya juga merasa bagaimana para kepala daerah dari PDIP sangat terbuka dan membantu ketika ada penugasan lapangan BMKG di berbagai wilayah di Indonesia.

Dan atas pengalaman dari berbagai daerah itu, BMKG bisa melihat betapa pentingnya membangun budaya kesiapsiagaan menghadapi berbagai bencana yang mengancam Indonesia. Tahun ini saja, di awal tahun ada gempa bumi, banjir di Kalimantan, yang menuntut kesiapsiagaan.

"Maka sistem peringatan dini yang akan dilaunching, sangat kami dukung," kata dia.

Dijelaskannya, Indonesia berada di wilayah cincin api (ring of fire) dan wilayah tumbukan lempeng tiga arah berada di wilayah diantara dua samudra serta dua benua. Akibatnya, Indonesia rentan gempa, rentan terdampak perubahan iklim dan cuaca, rentan terkena perubahan muka air laut, hingga muka air laut mudah mengalami pemanasan.

BMKG sendiri, sesuai arahan Megawati, terus belajar dari negara yang maju dalam hal penanganan bencana. Misalnya dari Jepang, yang berdasarkan penelitian, memiliki tingkat keselamatan masyarakat yang tinggi saat gempa terjadi. Riset menunjukkan, 95 persen warga yang selamat justru karena kemampuan sendiri, bukan karena ditolong oleh petugas pemerintah.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2314 seconds (0.1#10.140)