HUT ke 2 Koopssus TNI, Pasukan Elite yang Sambangi Markas FPI dan Buru Teroris Poso
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengucapkan dirgahayu ke dua tahun kepada Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI yang jatuh pada hari ini Jumat (30/7/2021).
Ucapan tersebut disampaikan Panglima TNI melalui media sosial (Medsos) Instagram Pusat Penerangan (Puspen) TNI “Dirgahayu Koopssus TNI,” tulis laman tersebut.
Seperti diketahui, Koopssus TNI resmi dibentuk Panglima TNI pada 30 Juli 2019 lalu. Meski baru berusia dua tahun, namun pasukan gabungan yang terdiri dari prajurit-prajurit pilihan dari Kopassus TNI Angkatan Darat (AD). Kemudian, Denjaka TNI Angkatan Laut (AL) dan Paskhas TNI Angkatan Udara (AU) ini sudah menorehkan sejumlah cerita.
Salah satunya ketika mendatangi Markas Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis, 19 November 2020 lalu. Saat itu, iring-iringan kendaraan taktis (Rantis) Koopssus TNI yang dikawal patrol bermotor dari arah Slipi Jaya, berhenti di depan gang Markas FPI sambil membunyikan sirine.
Setelah hampir dua menit berhenti di depan gang, iring-iringan kendaraan taktis ini kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kehadiran pasukan Koopssus TNI di depan Markas FPI ini sempat membuat gempar masyarakat khususnya di Jakarta, mengingat suasana Ibu Kota saat itu sedang memanas menyusul sikap Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab yang berseberangan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terkait hal itu, Komandan Koopssus (Dankoopssus) TNI Mayjen Richard Tampubolon mengatakan, jika konvoi kendaraan tersebut dalam rangka kembali ke markas. “Itu melintas perjalanan kembali ke markas,” ucapnya.
Mantan Wadanjen Kopassus ini menambahkan, jika konvoi kendaraan tersebut terlihat berhenti, hal itu merupakan bagian dari protap. “Kalaupun terlihat berhenti, itu merupakan protap konvoi kendaraan berat untuk cek kondisi kendaraan dan rangkaian. Atau jalanan macet,” katanya.
Sepak terjang Koopssus TNI lainnya adalah berhasil menembak mati dua anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso bernama Rukli dan Ahmad Panjang di pegunungan Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah pada 11 Juli 2021 lalu.
Untuk memburu anggota teroris pimpinan Ali Kalora ini, Danjen Koopssus TNI membentuk Koopsgabsus Tricakti yang dipimpin Lettu Inf David Manurung. Setelah menemukan lokasi persembunyian para teroris. Prajurit Koopsgabsus Tricakti yang berjumlah 5 orang ini kemudian merayap dengan senyap sejak pukul 22.00 WITA.
Setelah merayap sejauh 500 meter di gelapnya malam melewati medan sulit dan hutan lebat ditambah guyuran hujan, tepat pukul 03.00 WITA tim Koopsgabssus Tricakti akhirnya melakukan penyergapan. Dua anggota teroris tewas seketika, sedangkan tiga orang lainnya melarikan diri.
Jenazah kedua teroris baru berhasil dievakuasi empat hari kemudian karena kondisi medan yang sulit dijangkau, dan cuaca yang sering berubah-ubah.
Ucapan tersebut disampaikan Panglima TNI melalui media sosial (Medsos) Instagram Pusat Penerangan (Puspen) TNI “Dirgahayu Koopssus TNI,” tulis laman tersebut.
Seperti diketahui, Koopssus TNI resmi dibentuk Panglima TNI pada 30 Juli 2019 lalu. Meski baru berusia dua tahun, namun pasukan gabungan yang terdiri dari prajurit-prajurit pilihan dari Kopassus TNI Angkatan Darat (AD). Kemudian, Denjaka TNI Angkatan Laut (AL) dan Paskhas TNI Angkatan Udara (AU) ini sudah menorehkan sejumlah cerita.
Salah satunya ketika mendatangi Markas Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis, 19 November 2020 lalu. Saat itu, iring-iringan kendaraan taktis (Rantis) Koopssus TNI yang dikawal patrol bermotor dari arah Slipi Jaya, berhenti di depan gang Markas FPI sambil membunyikan sirine.
Setelah hampir dua menit berhenti di depan gang, iring-iringan kendaraan taktis ini kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kehadiran pasukan Koopssus TNI di depan Markas FPI ini sempat membuat gempar masyarakat khususnya di Jakarta, mengingat suasana Ibu Kota saat itu sedang memanas menyusul sikap Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab yang berseberangan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terkait hal itu, Komandan Koopssus (Dankoopssus) TNI Mayjen Richard Tampubolon mengatakan, jika konvoi kendaraan tersebut dalam rangka kembali ke markas. “Itu melintas perjalanan kembali ke markas,” ucapnya.
Mantan Wadanjen Kopassus ini menambahkan, jika konvoi kendaraan tersebut terlihat berhenti, hal itu merupakan bagian dari protap. “Kalaupun terlihat berhenti, itu merupakan protap konvoi kendaraan berat untuk cek kondisi kendaraan dan rangkaian. Atau jalanan macet,” katanya.
Sepak terjang Koopssus TNI lainnya adalah berhasil menembak mati dua anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso bernama Rukli dan Ahmad Panjang di pegunungan Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah pada 11 Juli 2021 lalu.
Untuk memburu anggota teroris pimpinan Ali Kalora ini, Danjen Koopssus TNI membentuk Koopsgabsus Tricakti yang dipimpin Lettu Inf David Manurung. Setelah menemukan lokasi persembunyian para teroris. Prajurit Koopsgabsus Tricakti yang berjumlah 5 orang ini kemudian merayap dengan senyap sejak pukul 22.00 WITA.
Setelah merayap sejauh 500 meter di gelapnya malam melewati medan sulit dan hutan lebat ditambah guyuran hujan, tepat pukul 03.00 WITA tim Koopsgabssus Tricakti akhirnya melakukan penyergapan. Dua anggota teroris tewas seketika, sedangkan tiga orang lainnya melarikan diri.
Jenazah kedua teroris baru berhasil dievakuasi empat hari kemudian karena kondisi medan yang sulit dijangkau, dan cuaca yang sering berubah-ubah.
(cip)