Ketua DPD RI Minta Booster Vaksin Ketiga untuk Nakes Dipercepat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendesak agar Kementerian Kesehatan RI mempercepat booster vaksin moderna untuk tenaga kesehatan (nakes).
"Tenaga kesehatan harus dilindungi karena memiliki risiko tinggi tertular virus. Karena, mereka berhadapan langsung dengan pasien positif Covid-19," kata LaNyalla Mattalitti, Kamis (29/7/2021).
Ia menyebutkan, meski sudah divaksinasi dua tahap, tapi para nakes perlu segera diberikan vaksinasi penguat (booster) yang sudah diumumkan sejak tiga pekan lalu.
Baca juga: Sebanyak 3.800 Nakes di 14 Rumah Sakit Telah Dapatkan Vaksin Booster
"Tapi banyak nakes yang belum mendapatkan booster ini. Saya minta Kemenkes mempercepat vaksin ketiga bagi tenaga kesehatan. Pasalnya ini menyangkut nyawa dan sudah ribuan nakes gugur dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air," kata LaNyalla Mattalitti.
Menurutnya, gugurnya para nakes merupakan kerugian besar bagi Indonesia karena sangat berdampak pada penanganan kesehatan secara keseluruhan.
"Jangan ada diskriminasi dalam pemberian vaksin ketiga. Tenaga kesehatan yang benar-benar menangani pasien langsung di rumah sakit harus didahulukan, baru kemudian tenaga pendukung lainnya yang juga bekerja di rumah sakit atau klinik," katanya.
Baca juga: Jelang Pelaksanaan Umrah 1443H, Kemenag Susun Skema Vaksin Booster
Dari data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) baru 4% dari 1,4 juta tenaga kesehatan di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan yang menerima vaksin ketiga.
"Tenaga kesehatan harus dilindungi karena memiliki risiko tinggi tertular virus. Karena, mereka berhadapan langsung dengan pasien positif Covid-19," kata LaNyalla Mattalitti, Kamis (29/7/2021).
Ia menyebutkan, meski sudah divaksinasi dua tahap, tapi para nakes perlu segera diberikan vaksinasi penguat (booster) yang sudah diumumkan sejak tiga pekan lalu.
Baca juga: Sebanyak 3.800 Nakes di 14 Rumah Sakit Telah Dapatkan Vaksin Booster
"Tapi banyak nakes yang belum mendapatkan booster ini. Saya minta Kemenkes mempercepat vaksin ketiga bagi tenaga kesehatan. Pasalnya ini menyangkut nyawa dan sudah ribuan nakes gugur dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air," kata LaNyalla Mattalitti.
Menurutnya, gugurnya para nakes merupakan kerugian besar bagi Indonesia karena sangat berdampak pada penanganan kesehatan secara keseluruhan.
"Jangan ada diskriminasi dalam pemberian vaksin ketiga. Tenaga kesehatan yang benar-benar menangani pasien langsung di rumah sakit harus didahulukan, baru kemudian tenaga pendukung lainnya yang juga bekerja di rumah sakit atau klinik," katanya.
Baca juga: Jelang Pelaksanaan Umrah 1443H, Kemenag Susun Skema Vaksin Booster
Dari data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) baru 4% dari 1,4 juta tenaga kesehatan di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan yang menerima vaksin ketiga.
(abd)