Jelang Pelaksanaan Umrah 1443H, Kemenag Susun Skema Vaksin Booster
loading...
Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Khoirizi menyebut pihaknya bersama stakeholders terkait akan membahas mengenai berbagai hal khususnya vaksin booster. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Arab Saudi berencana membuka penyelenggaraan ibadah umrah 1443 H mulai 10 Agustus 2021. Salah satu persyaratan adalah Vaksin Booster yang ditetapkan bersamaan dengan kondisi pandemi yang masih melanda dunia.
Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) RI, Khoirizi menyebut pihaknya bersama stakeholders terkait akan membahas mengenai berbagai hal khususnya vaksin booster.
"Selain membahas edaran Saudi, rapat bersama para pihak juga akan membahas sejumlah hal, antara lain: menyusun skema vaksinasi + booster, serta skema pemeriksaan PCR jamaah umrah," ujar Khoirizi, Selasa (27/7/2021).
Khoirizi menilai, kesepahaman berbagai pihak dalam penyelenggaraan Umroh 1443H amat penting, agar bisa dirumuskan langkah yang efektif, solutif, realistis dan kontekstual. "Ini sebagai antisipasi agar tidak terjadi ada jamaah negatif Covid saat PCR di Indonesia, lalu positif saat PCR di Saudi. Skema-skema ini akan kita bahas sebagai bagian persiapan, meski fokus saat ini adalah mengatasi pandemi di Tanah Air," tambah Khoirizi.
Pemerintah, lanjut Khoirizi terus berusaha menekan angka penyebaran dan penularan Covid-19 di Tanah Air dengan bermacam upaya, antara lain mempercepat proses vaksinasi. "Kami membentuk tim bersama lintas kementerian dan lembaga negara, termasuk juga asosiasi PPIU, dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan umrah 1443H. Peran serta masyarakat dan semua pihak amat penting dalam mendukung regulasi yang diterapkan," tandas Khoirizi. [Carlos Roy Fajarta]
Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) RI, Khoirizi menyebut pihaknya bersama stakeholders terkait akan membahas mengenai berbagai hal khususnya vaksin booster.
"Selain membahas edaran Saudi, rapat bersama para pihak juga akan membahas sejumlah hal, antara lain: menyusun skema vaksinasi + booster, serta skema pemeriksaan PCR jamaah umrah," ujar Khoirizi, Selasa (27/7/2021).
Khoirizi menilai, kesepahaman berbagai pihak dalam penyelenggaraan Umroh 1443H amat penting, agar bisa dirumuskan langkah yang efektif, solutif, realistis dan kontekstual. "Ini sebagai antisipasi agar tidak terjadi ada jamaah negatif Covid saat PCR di Indonesia, lalu positif saat PCR di Saudi. Skema-skema ini akan kita bahas sebagai bagian persiapan, meski fokus saat ini adalah mengatasi pandemi di Tanah Air," tambah Khoirizi.
Pemerintah, lanjut Khoirizi terus berusaha menekan angka penyebaran dan penularan Covid-19 di Tanah Air dengan bermacam upaya, antara lain mempercepat proses vaksinasi. "Kami membentuk tim bersama lintas kementerian dan lembaga negara, termasuk juga asosiasi PPIU, dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan umrah 1443H. Peran serta masyarakat dan semua pihak amat penting dalam mendukung regulasi yang diterapkan," tandas Khoirizi. [Carlos Roy Fajarta]
(cip)
Lihat Juga :
