Turunkan Angka Penularan dan Kematian, Pemerintah Perkuat Testing dan Tracing
loading...

atian, Pemerintah Terus Perkuat Testing dan Tracing Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Perubahan Perilaku, Reisa Broto Asmoro. FOTO/TANGKAPAN LAYAR
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Perubahan Perilaku, Reisa Broto Asmoro mengatakan, menuju bulan kemerdekaan di Agustus ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengingatkan bahwa selama 76 tahun merdeka, semua krisis, kesulitan yang dihadapi selalu bisa dilewati. Karena semua melakukannya bersama-sama.
"Begitu juga dalam menghadapi masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini. Kuncinya bersama-sama bekerja merespon COVID-19," kata Reisa saat menyampaikan perkembangan pelaksanaan PPKM, Rabu (28/7/2021).
Menurutnya, dalam rangka menurunkan angka kasus dan kematian akibat COVID-19 yang naik, pemerintah akan memperkuat testing dan tracing, terutama di permukiman padat penduduk. Pemerintah berkomitmen meningkatkan testing dari yang saat ini berkisar hampir 200.000-an ke sekitar 300.000/hari bahkanmenjadi 400.000/hari.
Baca juga: Update Covid-19: Positif 3.287.727 Orang, 2.640.676 Sembuh dan 86.835 Meninggal
Koordinator PPKM Jawa-Bali yang juga Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, kata Reisa, juga telah menegaskan testing dan tracing ini akan melibatkan semua komponen. Mekanisme tracing kontak erat sendiri akan dilakukan secara digital yang dilakukan pararelawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang terlatih serta relawan lapangan yang terdiri dari TNI, Polri, serta aparatur sipil negara yang ditugaskan.
Dia menambahkan, hasil tracing akan diinput secara digital dalam sistem Silacak Kementerian Kesehatan. Setiap kontak erat yang ditemukan, akan dipastikan melakukan karantina dan entry test pada hari pertama untuk mengetahui status kesehatannya serta exit test pada hari ke-5 karantina, memastikan yang bersangkutan tidak menunjukkan gejala sama sekali dan dapat dinyatakan tidak terinfeksi.
"Begitu juga dalam menghadapi masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini. Kuncinya bersama-sama bekerja merespon COVID-19," kata Reisa saat menyampaikan perkembangan pelaksanaan PPKM, Rabu (28/7/2021).
Menurutnya, dalam rangka menurunkan angka kasus dan kematian akibat COVID-19 yang naik, pemerintah akan memperkuat testing dan tracing, terutama di permukiman padat penduduk. Pemerintah berkomitmen meningkatkan testing dari yang saat ini berkisar hampir 200.000-an ke sekitar 300.000/hari bahkanmenjadi 400.000/hari.
Baca juga: Update Covid-19: Positif 3.287.727 Orang, 2.640.676 Sembuh dan 86.835 Meninggal
Koordinator PPKM Jawa-Bali yang juga Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, kata Reisa, juga telah menegaskan testing dan tracing ini akan melibatkan semua komponen. Mekanisme tracing kontak erat sendiri akan dilakukan secara digital yang dilakukan pararelawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang terlatih serta relawan lapangan yang terdiri dari TNI, Polri, serta aparatur sipil negara yang ditugaskan.
Dia menambahkan, hasil tracing akan diinput secara digital dalam sistem Silacak Kementerian Kesehatan. Setiap kontak erat yang ditemukan, akan dipastikan melakukan karantina dan entry test pada hari pertama untuk mengetahui status kesehatannya serta exit test pada hari ke-5 karantina, memastikan yang bersangkutan tidak menunjukkan gejala sama sekali dan dapat dinyatakan tidak terinfeksi.
Lihat Juga :