Hari Anak Nasional, Momentum Percepat Vaksinasi Anak

Jum'at, 23 Juli 2021 - 17:05 WIB
loading...
Hari Anak Nasional, Momentum Percepat Vaksinasi Anak
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. Dok SINDONEWS
A A A
Anak menjadi salah satu pihak yang paling terdampak pandemi Covid-19. Selain harus kehilangan waktu belajar, mereka banyak kehilangan waktu bermain. Pemerintah pun diminta segera menuntaskan vaksinasi bagi anak sehingga mereka kian terlindungi. ( .

Huda mengatakan dampak pandemi Covid-19 bagi anak Indonesia memang cukup besar. Selain rentan tertular virus, mereka juga terpaksa banyak kehilangan momentum pertumbuhan. Ditutupnya sekolah dan munculnya berbagai bentuk pembatasan sosial, membuat anak-anak Indonesia rentan tertekan secara psikologis. “Banyak anak di Indonesia yang kehilangan kemampuan akademik sesuai dengan kapasitas mereka. Anak-anak usia tumbuh kembang juga banyak mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Mereka banyak menjadi pekerja anak hingga terpaksa melakukan pernikahan usia dini dalam satu tahun setengah masa pandemi ini,” bebernya.

Dia mendesak pemerintah mempercepat vaksinasi bagi anak-anak sasaran. Menurutnya penuntasan vaksinasi bagi mereka akan memperbesar peluang bagi pembukaan sekolah. Selain itu dengan vaksinasi peluang anak-anak bisa beraktivitas di luar rumah secara aman akan jauh lebih besar. “Vaksinasi Covid-19 ini akan menurunkan risiko-risiko terburuk jika mereka terinfeksi karena sel memori tubuh sudah mengenal virus sehingga sistem imunitas tubuh bisa bekerja lebih cepat,” katanya. (Baca Juga :Ini 6 Lokasi dan Cara Pendaftaran Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun)

Politisi PKB ini juga mendesak agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga terus mematangkan konsep sekolah sebagai zona aman Covid-19. Diharapkan dengan penerapan sekolah sebagai zona aman Covid-19, proses edukasi bahaya Covid-19 dan bagaimana cara pencegahannya bisa dilakukan secara massif. “Kita membayangkan dengan sekolah sebagai zona aman maka anak didik bisa segera belajar tatap muka meskipun dengan protocol Kesehatan ketat. Selain itu mereka juga bisa diawasi oleh guru-guru mereka apakah mereka telah menerapkan protocol Kesehatan dalam setiap aktivitas mereka selama situasi new normal karena adanya pandemi,” pungkasnya.
(war)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1249 seconds (0.1#10.140)