Cegah Covid-19, Ratna Octavian: Gigi dan Mulut yang Sehat Penting di Masa Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Corona virus disease-19 (Covid-19) pada Maret 2020 telah ditetapkan sebagai suatu pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hingga saat ini, penyakit ini telah menyebar menginfeksi populasi manusia di lebih dari 160 negara di dunia.
Jalur transmisi paling umum dari Covid-19 adalah melalui droplet, udara dan kontak permukaan terkontaminasi melalui mulut, hidung, mukosa membran mata. Rongga mulut dan hidung mempunyai peran penting dalam perjalanan penyakit, dan merupakan sumber utama terjadinya transmisi, serta dapat menjadi reservoir virus yang potensial.
Virus penyebab Covid-19 yaitu SARS-Cov-2 masuk ke dalam host (tubuh manusia) melalui ikatan dengan suatu reseptor yaitu angiotensin-converting enzyme 2 (ACE 2). Reseptor ACE 2 banyak terdapat di rongga mulut, hidung, dan nasofaring. Kesehatan gigi dan mulut di masa pandemi Covid-19 ini sangat penting untuk diperhatikan.
Gigi dan mulut yang sehat akan menunjang kesehatan tubuh secara umum, sehingga dapat membangun sistem imun atau kekebalan tubuh yang prima, yang merupakan modal utama melawan penyakit. Selain itu juga meningkatkan kualitas hidup individu, dan menurunkan risiko terjangkit Covid-19.
Memelihara kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan cara, mengatur pola makan yang sehat, menggosok gigi dengan baik dan benar menggunakan pasta gigi minimal 2 kali sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur malam, serta menyikat lidah dengan sikat lidah. Selanjutnya kontrol periodik ke dokter gigi, serta pemakaian obat kumur mengandung klorheksidin atau povidone iodine.
Hal itu disampaikan dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak yang juga staf pengajar di FKG Universitas Trisakti, Dr drg S. Ratna L. Octavian, Sp.KGA saat menjadi pembicara dalam acara “Super Talk” bersama Superstar Education, yang bertema “Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut di Masa Pandemi Covid-19” di Jakarta, Rabu, 21 Juli 2021.
”Di masa pandemi ini, kita harus lebih waspada dan memberi perhatian lebih pada kesehatan gigi dan mulut, karena keterbatasan akses ke tempat pelayanan kesehatan gigi. Kunjungan ke Dokter Gigi sebaiknya hanya untuk kasus emergensi atau kegawatdaruratan saja. Kalau bisa ditunda sebaiknya ditunda untuk mengurangi risiko terpapar Covid-19,” ujarnya, dalam keterangan yang diperoleh SINDOnews, Jumat (23/7/2021).
Bila terpaksa harus berobat ke dokter gigi, maka ada protokol kesehatan baru yang harus diikuti. Pada umumnya protokol kesehatan baru yang harus diikuti di tempat praktik dokter gigi adalah, skrining pasien meliputi cek suhu tubuh, periksa tanda klinis, pemeriksaan laboratorium, dan tes rapid antigen, swab PCR dan sebagainya. Selain itu, pengaturan pasien berupa penjadwalan dan pembatasan jumlah pasien, menjaga jarak antar pasien, tetap melakukan protokol kesehatan antiseptik, dan pemasangan signage untuk alur antrean pasien.
”Pandemi yang telah berlangsung selama hampir 1,5 tahun ini telah mengubah cara kerja, pola belajar bahkan cara berkomunikasi masyarakat Indonesia menjadi berbasis online,” jelasnya.
Di sisi lain, perlu diketahu Superstar Education merupakan salah satu agen pendidikan yang membantu siswa siswi Indonesia untuk dapat belajar di luar negeri. Superstar Education sebagai mitra dari sekolah-sekolah di Indonesia, berkontribusi memberikan informasi mengenai pendidikan di luar negeri. Dalam situasi pandemi Covid-19, Superstar Education aktif dalam mengadakan online interaktif even yang bersifat mengedukasi para murid, orang tua dan juga masyarakat luas.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 450 peserta dari seluruh penjuru Indonesia dan bahkan dari luar negeri ini, memberikan banyak informasi mengenai bagaimana menjaga kesehatan mulut dan gigi di saat pandemi. Sangat diharapkan acara seperti ini dapat diterima oleh masyarakat dan juga dapat mengedukasi dan memberikan tambahan wawasan kepada khalayak ramai.
Jalur transmisi paling umum dari Covid-19 adalah melalui droplet, udara dan kontak permukaan terkontaminasi melalui mulut, hidung, mukosa membran mata. Rongga mulut dan hidung mempunyai peran penting dalam perjalanan penyakit, dan merupakan sumber utama terjadinya transmisi, serta dapat menjadi reservoir virus yang potensial.
Virus penyebab Covid-19 yaitu SARS-Cov-2 masuk ke dalam host (tubuh manusia) melalui ikatan dengan suatu reseptor yaitu angiotensin-converting enzyme 2 (ACE 2). Reseptor ACE 2 banyak terdapat di rongga mulut, hidung, dan nasofaring. Kesehatan gigi dan mulut di masa pandemi Covid-19 ini sangat penting untuk diperhatikan.
Gigi dan mulut yang sehat akan menunjang kesehatan tubuh secara umum, sehingga dapat membangun sistem imun atau kekebalan tubuh yang prima, yang merupakan modal utama melawan penyakit. Selain itu juga meningkatkan kualitas hidup individu, dan menurunkan risiko terjangkit Covid-19.
Memelihara kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan cara, mengatur pola makan yang sehat, menggosok gigi dengan baik dan benar menggunakan pasta gigi minimal 2 kali sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur malam, serta menyikat lidah dengan sikat lidah. Selanjutnya kontrol periodik ke dokter gigi, serta pemakaian obat kumur mengandung klorheksidin atau povidone iodine.
Hal itu disampaikan dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak yang juga staf pengajar di FKG Universitas Trisakti, Dr drg S. Ratna L. Octavian, Sp.KGA saat menjadi pembicara dalam acara “Super Talk” bersama Superstar Education, yang bertema “Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut di Masa Pandemi Covid-19” di Jakarta, Rabu, 21 Juli 2021.
”Di masa pandemi ini, kita harus lebih waspada dan memberi perhatian lebih pada kesehatan gigi dan mulut, karena keterbatasan akses ke tempat pelayanan kesehatan gigi. Kunjungan ke Dokter Gigi sebaiknya hanya untuk kasus emergensi atau kegawatdaruratan saja. Kalau bisa ditunda sebaiknya ditunda untuk mengurangi risiko terpapar Covid-19,” ujarnya, dalam keterangan yang diperoleh SINDOnews, Jumat (23/7/2021).
Bila terpaksa harus berobat ke dokter gigi, maka ada protokol kesehatan baru yang harus diikuti. Pada umumnya protokol kesehatan baru yang harus diikuti di tempat praktik dokter gigi adalah, skrining pasien meliputi cek suhu tubuh, periksa tanda klinis, pemeriksaan laboratorium, dan tes rapid antigen, swab PCR dan sebagainya. Selain itu, pengaturan pasien berupa penjadwalan dan pembatasan jumlah pasien, menjaga jarak antar pasien, tetap melakukan protokol kesehatan antiseptik, dan pemasangan signage untuk alur antrean pasien.
”Pandemi yang telah berlangsung selama hampir 1,5 tahun ini telah mengubah cara kerja, pola belajar bahkan cara berkomunikasi masyarakat Indonesia menjadi berbasis online,” jelasnya.
Di sisi lain, perlu diketahu Superstar Education merupakan salah satu agen pendidikan yang membantu siswa siswi Indonesia untuk dapat belajar di luar negeri. Superstar Education sebagai mitra dari sekolah-sekolah di Indonesia, berkontribusi memberikan informasi mengenai pendidikan di luar negeri. Dalam situasi pandemi Covid-19, Superstar Education aktif dalam mengadakan online interaktif even yang bersifat mengedukasi para murid, orang tua dan juga masyarakat luas.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 450 peserta dari seluruh penjuru Indonesia dan bahkan dari luar negeri ini, memberikan banyak informasi mengenai bagaimana menjaga kesehatan mulut dan gigi di saat pandemi. Sangat diharapkan acara seperti ini dapat diterima oleh masyarakat dan juga dapat mengedukasi dan memberikan tambahan wawasan kepada khalayak ramai.
(cip)