Kasus COVID-19 Tak Terbendung, Epidemiolog: Perkuat PPKM Mikro dan Siapkan Strategi Lockdown

Kamis, 15 Juli 2021 - 07:02 WIB
loading...
Kasus COVID-19 Tak Terbendung,...
Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman menyebut tingginya kasus COVID-19 karena berbagai target PPKM Darurat seperti testing belum tercapai. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Kasus COVID-19 di Tanah Air kembali mencapai angka tertinggi pada tanggal 14 Juli 2021 kemarin. Dimana kasus terkonfirmasi COVID-19 mencapai 54.517. Sementara untuk kasus meninggal jumlahnya sebanyak 991.

Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman menyebut tingginya kasus COVID-19 karena berbagai target PPKM Darurat seperti testing belum tercapai. Meski begitu Dicky menilai PPKM Darurat masih berpotensi efektif menekan kasus.

“PPKM Darurat ini memang bukan yang sempurna tapi masih punya potensi untuk efektif asal diperkuat dan dilakukan secara benar. Misalnya testingnya benar-benar 500.000 minimal. Sekarang harusnya sudah lebih lah. Dan WFH (work from home atau bekerja dari rumah) benar-benar 100%,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (15/7/2021).

Dia pun mengatakan pemerintah harus memperkuat PPKM Mikro untuk mencegah skenario terburuk kasus COVID-19 di Tanah Air. Bahkan dia menyebut pemerintah juga perlu menyiapkan strategi lockdown.

“Dan untuk mencegah skenario lebih buruk lagi, kematian tinggi, semakin kolapsnya fasilitas kesehatan ya kita harus siap PPKM Daruratnya diperkuat. 3T untuk testing minimal 500 ribu bahkan 1 juta. Dan siapkan strategi lockdown. Saat ini harus siap dengan strategi lockdown,” tuturnya.

Sebelumnya Dicky juga menyebut bahwa Indonesia sudah masuk kategori episentrum COVID-19.

“Sekarang sudah jadi episentrum baru COVID-19. Dan dua hari terakhir sudah jadi episentrum baru. Dan bicara episentrum itu ya negara yang memang memiliki kasus infeksi terbanyak. Jadi sudah masuk kategori itu,” pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2454 seconds (0.1#10.140)