Analisis dan Evaluasi PPKM Darurat Hari Kedua, Luhut: Jakarta Semua Sudah Merah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, berdasarkan analisis dan evaluasi mobilisasi warga saat PPKM Darurat , kasus COVID-19 di Jakarta sudah merah semua.
Menurut Luhut dibutuhkan sekitar penurunan mobilitas warga sebesar -30% untuk COVID-19 varian alpha dan -50% untuk varian delta agar jumlah kasus COVID-19 di wilayah tersebut dapat menurun. (Baca juga; Rp50 Miliar Klaim Layanan COVID-19 Rumah Sakit di Kabupaten Bogor Belum Dibayar, Ade Yasin Ngadu ke Luhut )
Untuk itu, pihaknya telah memerintahkan semua pihak terkait agar fokus mengejar target mobilisasi warga turun hingga -50%. Diharapkan saat akhir masa PPKM Darurat ini dapat mengalami perubahan yang signifikan.
“Kalau kita lihat di Kepulauan Seribu dan Jakarta semua sudah merah. Paling tinggi di Jakarta Selatan untuk indeks penurunannya. Sisanya masih di 17%, ini juga semua baru penurunan untuk alpha, belum delta,” ungkapnya dalam keterangan pers tertulis, Senin (5/7/2021).
Menko Luhut berharap agar Polri ataupun pihak yang berwenang dapat melakukan penyekatan mobilitas serta kepada seluruh pihak dapat memastikan implementasi PPKM Darurat berjalan dengan baik. "Jangan diberikan pengecualian, diluar sektor kritikal dan esensial, ataupun untuk pelayanan publik,” jelasnya.
Pemerintah menargetkan agar mobilitas warga di sejumlah wilayah tersebut turun hingga -50%. "Hal ini untuk mengurangi jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia yang ditargetkan agar turun hingga 10.000 per hari," ungkapnya. (Baca juga; Kasus Covid-19 di Indonesia Bertambah 29.745, DKI Jakarta Sumbang Lebih 10 Ribu Kasus )
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin juga menjelaskan, bahwa seluruh pihak perlu memperkuat strategi yang dianjurkan WHO, yakni protokol kesehatan, testing, tracing, isolasi, perawatan, dan vaksinasi. "Sedangkan, Indonesia masih lemah pada dua aspek utama, yaitu protokol kesehatan dan 3T (testing, tracing, treatment), termasuk isolasi,” ungkapnya.
Menurut Luhut dibutuhkan sekitar penurunan mobilitas warga sebesar -30% untuk COVID-19 varian alpha dan -50% untuk varian delta agar jumlah kasus COVID-19 di wilayah tersebut dapat menurun. (Baca juga; Rp50 Miliar Klaim Layanan COVID-19 Rumah Sakit di Kabupaten Bogor Belum Dibayar, Ade Yasin Ngadu ke Luhut )
Untuk itu, pihaknya telah memerintahkan semua pihak terkait agar fokus mengejar target mobilisasi warga turun hingga -50%. Diharapkan saat akhir masa PPKM Darurat ini dapat mengalami perubahan yang signifikan.
“Kalau kita lihat di Kepulauan Seribu dan Jakarta semua sudah merah. Paling tinggi di Jakarta Selatan untuk indeks penurunannya. Sisanya masih di 17%, ini juga semua baru penurunan untuk alpha, belum delta,” ungkapnya dalam keterangan pers tertulis, Senin (5/7/2021).
Menko Luhut berharap agar Polri ataupun pihak yang berwenang dapat melakukan penyekatan mobilitas serta kepada seluruh pihak dapat memastikan implementasi PPKM Darurat berjalan dengan baik. "Jangan diberikan pengecualian, diluar sektor kritikal dan esensial, ataupun untuk pelayanan publik,” jelasnya.
Pemerintah menargetkan agar mobilitas warga di sejumlah wilayah tersebut turun hingga -50%. "Hal ini untuk mengurangi jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia yang ditargetkan agar turun hingga 10.000 per hari," ungkapnya. (Baca juga; Kasus Covid-19 di Indonesia Bertambah 29.745, DKI Jakarta Sumbang Lebih 10 Ribu Kasus )
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin juga menjelaskan, bahwa seluruh pihak perlu memperkuat strategi yang dianjurkan WHO, yakni protokol kesehatan, testing, tracing, isolasi, perawatan, dan vaksinasi. "Sedangkan, Indonesia masih lemah pada dua aspek utama, yaitu protokol kesehatan dan 3T (testing, tracing, treatment), termasuk isolasi,” ungkapnya.
(wib)