Prabowo-Anies Paling Diinginkan, Boleh Jadi Ganjar-Ridwan Paling Diunggulkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hasil survei Voxpol Center Risearch and Consulting menempatkan pasangan Prabowo Subianto-Anies Baswedan paling diinginkan oleh masyarakat Indonesia pada Pemilu Presiden 2024 mendatang. Dalam simulasinya, Prabowo-Anies meraih skor 11,9 persen disusul Ganjar Pranowo-Erick Thohir 8,7 persen.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Fadhli Harahab menilai, ada beberapa simulasi figur pasangan yang tampak ditinggalkan dalam simulasi tersebut. Misalnya jika Ganjar dipasangkan dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
"Simulasi (duet Ganjar-Ridwan) ini tampaknya diabaikan oleh survei. Padahal kan kalo kita cermati di survei itu, mas Ganjar itu kalo pemilihan dilakukan hari ini dia keluar jadi pemenang. Nah, (elektabilitas) Ridwan juga konsisten di beberapa survei. Jadi kalo misalkan Prabowo-Anies paling diinginkan, boleh jadi Ganjar-Ridwan paling diunggulkan," kata Fadhli saat dihubungi, Minggu (4/7/2021).
Fadhli menuturkan, ke depan simulasi lebih berani dan maju saja soal peluang sejumlah figur yang kerap muncul di papan survei. Sebab, ia melihat banyak figur dari kalangan kepala daerah dan tokoh partai politik bermunculan secara dinamis. Sementara simulasi Prabowo-Anies perlu diuji lebih dalam berdasarkan sejumlah variabel yang ada.
Analis politik asal UIN Jakarta itu menilai, Prabowo-Anies sama-sama diasosiasikan dari partai dan kelompok yang sama. Sementara, ia melihat ada kecenderungan publik tentang munculnya figur alternatif.
"Ini belum lagi kalo kita mau hubungkan saat ini bahwa ada kemesraan PDIP dan Gerindra yang kemudian memunculkan nama Puan Maharani mendampingi Prabowo atau sebaliknya. Jadi seandainya simulasinya ke Prabowo-Anies, maka ini akan mengulang ke prabowo-Sandi di 2019, ini sudah clear, khawatir publik udah gak mau lagi," katanya.
Di sisi lain, lanjut Fadhli, duet Prabowo-Anies juga mempersulit arah dukungan koalisi partai. Hal ini menurutnya tercermin pada Pilpres 2019 pada saat duet Prabowo-Sandi yang gagal menggaet mayoritas dukungan.
"Mayoritas koalisi memberikan dukungan kepada pak Jokowi. Kita membacanya, ganjar malah diuntungkan kalo ada duet prabowo-Anies di 2024, karena para pendukung Jokowi bakal lari ke ganjar dan pasangannya. Apa mau mengulang lagi? Kita kan berharap paslon lebih dari dua pasangan," pungkasnya. (Rakhmatulloh).
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Fadhli Harahab menilai, ada beberapa simulasi figur pasangan yang tampak ditinggalkan dalam simulasi tersebut. Misalnya jika Ganjar dipasangkan dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
"Simulasi (duet Ganjar-Ridwan) ini tampaknya diabaikan oleh survei. Padahal kan kalo kita cermati di survei itu, mas Ganjar itu kalo pemilihan dilakukan hari ini dia keluar jadi pemenang. Nah, (elektabilitas) Ridwan juga konsisten di beberapa survei. Jadi kalo misalkan Prabowo-Anies paling diinginkan, boleh jadi Ganjar-Ridwan paling diunggulkan," kata Fadhli saat dihubungi, Minggu (4/7/2021).
Fadhli menuturkan, ke depan simulasi lebih berani dan maju saja soal peluang sejumlah figur yang kerap muncul di papan survei. Sebab, ia melihat banyak figur dari kalangan kepala daerah dan tokoh partai politik bermunculan secara dinamis. Sementara simulasi Prabowo-Anies perlu diuji lebih dalam berdasarkan sejumlah variabel yang ada.
Analis politik asal UIN Jakarta itu menilai, Prabowo-Anies sama-sama diasosiasikan dari partai dan kelompok yang sama. Sementara, ia melihat ada kecenderungan publik tentang munculnya figur alternatif.
"Ini belum lagi kalo kita mau hubungkan saat ini bahwa ada kemesraan PDIP dan Gerindra yang kemudian memunculkan nama Puan Maharani mendampingi Prabowo atau sebaliknya. Jadi seandainya simulasinya ke Prabowo-Anies, maka ini akan mengulang ke prabowo-Sandi di 2019, ini sudah clear, khawatir publik udah gak mau lagi," katanya.
Di sisi lain, lanjut Fadhli, duet Prabowo-Anies juga mempersulit arah dukungan koalisi partai. Hal ini menurutnya tercermin pada Pilpres 2019 pada saat duet Prabowo-Sandi yang gagal menggaet mayoritas dukungan.
"Mayoritas koalisi memberikan dukungan kepada pak Jokowi. Kita membacanya, ganjar malah diuntungkan kalo ada duet prabowo-Anies di 2024, karena para pendukung Jokowi bakal lari ke ganjar dan pasangannya. Apa mau mengulang lagi? Kita kan berharap paslon lebih dari dua pasangan," pungkasnya. (Rakhmatulloh).
(muh)