Program PEN, Wujud Negara Ambil Alih Tanggung Jawab Perekonomian di Saat Pandemi

Kamis, 01 Juli 2021 - 21:23 WIB
loading...
Program PEN, Wujud Negara Ambil Alih Tanggung Jawab Perekonomian di Saat Pandemi
Dialog Produktif KPC PEN yang disiarkan di FMB9ID_IKP.
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 berdampak tidak hanya bagi sektor kesehatan, juga bagi sosial ekonomi masyarakat. Untuk itu, ini pemerintah hadir melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) demi menstimulasi perekonomian nasional, mempertahankan daya beli masyarakat, serta menyokong sektor perekonomian penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) seperti sektor UMKM dan lainnya.

Staf Khusus Kementerian Keuangan RI Yustinus Prastowo menyampaikan tren perekonomian Indonesia sudah menunjukkan ke arah kebijakan yang tepat.

“Saat ini kita fokus dengan penanganan kesehatan dan di saat bersamaan mengatasi dampak sosial ekonomi akibat Covid-19. Di saat seperti ini, negara hadir mengambil alih sebagian besar tanggung jawab perekonomian dengan meluncurkan berbagai stimulus ekonomi,” ujarnya dalam Dialog Produktif KPC PEN yang disiarkan di FMB9ID_IKP.

Menurutnya, Pemerintah terus memperkuat stimulus ekonomi kepada pelaku UMKM dan industri, juga memperkuat perekonomian masyarakat kelas menengah ke bawah dengan menggelontorkan jaring pengaman sosial dengan beragam skema dan saluran.

“Sektor yang masih bisa bergeliat, kami fasilitasi. Sedangkan sektor yang terdampak berat, kita beri dukungan,” tuturnya.

Teddy Yulianto selalu pengusaha pemilik Cut The Crub mengakui, disaat pandemi, pemerintah hadir di tengah situasi sulit. Bantuan program PEN yang sempat dirasakannya berbentuk bantuan langsung tunai (BLT) BPJS yang turut membantu karyawan Cut The Crab yang berpenghasilan di bawah Rp5 juta.

“Dari sisi bantuan pemerintah, karyawan pun sudah mendapatkan dukungan positif,” ucapnya.

Dia menambahkan meski terdampak pandemi, dengan manajemen keuangan yang baik di masa pandemi, pelaku usaha makanan minuman seperti kami masih cukup bisa menjaga arus kas sampai punya ruang untuk membuka cabang.

Selaras dengan Tedy, Yustinus mengatakan yang mampu beradaptasi dengan baik, merekalah yang akan bertahan. Negara juga melakukan hal yang sama, sehingga anggaran belanja negara kita realokasi dan fokuskan ulang untuk anggaran penanganan Covid-19.

“Sebanyak 40 Juta KK atau sekitar 120-140 juta jiwa di seluruh Indonesia saat ini sudah mendapatkan jaring pengaman sosial dengan beragam skema,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6232 seconds (0.1#10.140)