Megawati Pamer 9 Gelar Doktor Honoris Causa, 4 Masih Tertunda Akibat Covid-19

JAKARTA - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengungkapkan bahwa dirinya telah memiliki 9 gelar doktor honoris causa (Dr Hc) atau doctor kehormatan dari berbagai universitas di Indonesia maupun luar negeri. Bahkan, masih ada 4 gelar lagi yang akan diberikan kepada dirinya tapi tertunda akibat pandemi COVID-19.

Hal ini disampaikannya saat menjadi keynote speaker dalam sarasehan nasional yang digelar Megawati Institute yang bertajuk "Anak Muda Membaca Bung Karno" yang disiarkan daring di kanal Megawati Institute, Selasa (29/6/2021).

Megawati menceritakan bahwa meskipun ia lahir sebagai putri Presiden RI pertama, hidupnya tidaklah mudah, karena ayahnya Bung Karno dilengserkan tak lama setelah ditetapkan sebagai presiden seumur hidup.

Baca juga: Dapat Gelar Professor Kehormatan, Megawati Bangga Jadi Pimpinan Partai Sendal Jepit

"Waktu saya dapat itu profesor itu, saya mesti pidato. Toh saya bilang nasib saya seperti cakra manggilingan, itu kalau bahasa Jawa roda yang berputar, siapa yang nggak tahu bapak saya presiden Soekarno pertama, proklamator, pahlawan nasional bla bla bla.. Tapi, karena pada waktu itu karena keadaan politik bapak saya dilengserkan," kata Mega.

"Kenapa saya sebut dilengserkan, padahal baru dijadikan presiden seumur hidup," ujarnya.

Ketua Umum PDI Perjuangan ini mengatakan, kehidupan keluarga yang tadinya berada di roda bagian atas, langsung diturunkan ke bawah dan hidup sebagai rakyat biasa. Namun, itulah yang disebut sebagai fighting spirit. Bahkan, dirinya diakui hari ini dan mendapatkan 9 gelar Dr Hc.

Baca juga: Bareng Tokoh Milenial, Megawati Enggan Dipanggil Eyang Putri

"Dan keluarga tidak hilang akhirnya saya sekarang diakui doktor honoris causa saya. Nanti kalau saya bilang gini, dibilang 'Wah, ibu Mega mejeng untuk cari nama'. No, kenyataan dokter honoris causa saya 9, karena Covid masih menunggu 4 lagi. Terbayangkan tidak?," ungkap Mega.

Mega melanjutkan, kisah Bung Karno saat berada di penjara dan tidak boleh berhubungan dengan orang dari luar, menghidupkan fighting spirit atau semangat juangnya. Ibarat pepatah api yang tidak kunjung padam.

"Seperti ada toh juga yang namanya pepatah api yang tak kunjung padam apinya, itu ketika mau redup ditiup-tiup supaya selalu menyala. Itulah seharusny, bangsa Indonesia. Gelar saya adalah doktor ini, (kalau ada yang bertanya) siapakah orang tuamu?. Orang tua saya hanya petani ibu. Ini saya akan bilang begini," ucap Mega.