PPKM Darurat Tak Bisa Dihindari, Epidemiolog Nilai yang Penting Implementasinya

Selasa, 29 Juni 2021 - 18:11 WIB
loading...
PPKM Darurat Tak Bisa...
Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono tidak masalah jika pemerintah ingin menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono tidak masalah jika pemerintah ingin menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat . Namun demikian, menurut dia yang penting adalah implementasi atau penerapannya di lapangan.

Pandu mengatakanr pilihan pengetatan aktivitas penduduk di tengah lonjakan kasus COVID-19 tidak bisa dihindari. Ia juga ingin pemerintah memberikan perhatian kepada tenaga kesehatan (nakes) yang berada di garda terdepan dalam peperangan ini. Baca juga: PPKM Darurat, Peritel Ingin Tetap Layani Pembeli Sampai Jam 8 Malam

"Pak @jokowi pilihan untuk pengetatan aktivitas penduduk tak bisa dihindari. Kalau ingin diberi nama PPKM Darurat juga boleh saja, yg penting implementasinya. Mohon beri perhatian pada nakes, yg bekerja tak kenal lelah, tidak ada protes tapi bukan berarti tak perlu apresiasi," ujar Pandu dikutip dari akun Twitternya @drpriono1, Selasa (29/6/2021).

Diwartakan sebelumnya, Presiden Jokowi hari ini akan mengumumkan penerapan PPKM Darurat menyusul adanya gelombang kedua pandemi COVID-19. Namun, dikabarkan pengumuman tersebut tidak jadi dilakukan hari ini.

Kasus positif COVID-19 di Tanah Air melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Tingkat keterisian rumah sakit hampir mencapai angka 100%.

Ketua Satuan Tugas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban menyarankan agar pemerintah segera menerapkan lockdown untuk mengentikan laju penyebaran COVID-19. Baca juga: Rupiah Terombang-ambing di Antara PPKM Darurat dan Tax Amnesty Jilid II

“Saya kembali ulangi saran saya, lockdown. Semua liburan dan perjalanan tidak penting harus dihentikan sejenak. Lakukan lockdown sebelum telat. Situasi bisa berubah jadi mengerikan,” kata Zubairi dikutip dari akun Twitter @ProfesorZubairi.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Waspadai Lagi Covid-19,...
Waspadai Lagi Covid-19, Kemenkes Imbau Tetap Prokes dan Hidup Sehat
Saran Epidemiolog Cegah...
Saran Epidemiolog Cegah Lonjakan Covid-19 saat Libur Nataru
Kasus Covid-19 Naik,...
Kasus Covid-19 Naik, Menko Muhadjir Effendy Minta Masyarakat Jangan Panik
Bupati Bengkulu Selatan...
Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Dana Covid-19
Presiden Jokowi: Kalau...
Presiden Jokowi: Kalau Sudah Masuk Endemi, Kena Covid-19 Bayar
Kasus Covid-19 di Indonesia...
Kasus Covid-19 di Indonesia Bertambah 190, Meninggal 5 Orang
Mengenal HMPV yang Buat...
Mengenal HMPV yang Buat RS di China Kebanjiran Pasien, Gejalanya Mirip Covid-19
Pandemi Covid-19 Dorong...
Pandemi Covid-19 Dorong Negara Asia Berinovasi dalam Teknologi Medis
KPK Tetapkan 3 Tersangka...
KPK Tetapkan 3 Tersangka Kasus Pengadaan APD COVID-19
Rekomendasi
Struktur Raksasa di...
Struktur Raksasa di Mars Jadi PR Besar Astronom untuk Mengungkapnya
Jaga Stabilitas Nasional,...
Jaga Stabilitas Nasional, Kajol Pastikan Tak Ikut Aksi Unjuk Rasa
Kerusuhan Pecah di Lampung...
Kerusuhan Pecah di Lampung Tengah, 3 Bangunan dan 15 Kendaraan Dirusak Massa
Berita Terkini
Kasus Dugaan Ijazah...
Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Kapolri: Proses Berjalan
Regulasi Ketat Industri...
Regulasi Ketat Industri Rokok Picu Kekhawatiran
Ramai Kabar Jaksa Agung...
Ramai Kabar Jaksa Agung ST Burhanuddin Bakal Diganti, Kejagung: Hoaks
Hadiri Pelantikan Paus...
Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV, Menko PM Muhaimin: Simbol Persahabatan dan Komitmen Kemanusiaan
Sukseskan Program MBG,...
Sukseskan Program MBG, Pemerintah Akan Bangun Infrastruktur Layanan Gizi di Pesantren
PPATK Temukan 28.000...
PPATK Temukan 28.000 Rekening Hasil Jual Beli untuk Deposit Judi Online
Infografis
5 Makanan yang Memicu...
5 Makanan yang Memicu Pikun, Bisa Mengakibatkan Kerusakan Otak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved