Kritik Penanganan Covid-19 Membingungkan, Fahri Hamzah: Coba Pusat Tertib Ngomongnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia telah menembus 2 juta kasus sepanjang terjadinya pandemi di Indonesia. Pada Selasa (22/6) kemarin, kasus harian Covid-19 bertambah 13.668 orang dan total kasus Covid-19 di Tanah Air mencapai 2,018 juta oran. Sementara, pasien yang membutuhkan perawatan mencapai 152.686 orang atau 4.958 dari angka kemarin.
Melihat perkembangan kasus Covid-19 itu, mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyampaikan kritiknya atas langkah atau kebijakan pemerintah pusat dalam penanganan Covid-19. Menurutnya, kebijakan yang selama ini diterapkan pemerintah kerap kali membingungkan.
"Orang pusat ini yang paling berat bikin bingungnya itu loh. Coba agak tertib sedikit omongan dan kebijakannya," kata Fahri kepada wartawan, Rabu (23/6/2021).
Karena itu, Wakil Ketua DPN Gelora Indonesia ini mengaku tidak heran, bila kemudian terdapat masyarakat yang tidak patuh dengan kebijakan dari pemerintah terkait Covid-19 ini.
Menurutnya, kalau pemerintah bersikap jelas dan tegas, maka masyarakat akan ikut arahan yang disampaikan pemerintah. Dia pun berharap pemerintah harus fokus pada penanganan Covid-19. "Rakyat pasti mau ikut kalau jelas. Kalau nggak jelas ya orang demo," pungkasnya.
Melihat perkembangan kasus Covid-19 itu, mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyampaikan kritiknya atas langkah atau kebijakan pemerintah pusat dalam penanganan Covid-19. Menurutnya, kebijakan yang selama ini diterapkan pemerintah kerap kali membingungkan.
"Orang pusat ini yang paling berat bikin bingungnya itu loh. Coba agak tertib sedikit omongan dan kebijakannya," kata Fahri kepada wartawan, Rabu (23/6/2021).
Karena itu, Wakil Ketua DPN Gelora Indonesia ini mengaku tidak heran, bila kemudian terdapat masyarakat yang tidak patuh dengan kebijakan dari pemerintah terkait Covid-19 ini.
Menurutnya, kalau pemerintah bersikap jelas dan tegas, maka masyarakat akan ikut arahan yang disampaikan pemerintah. Dia pun berharap pemerintah harus fokus pada penanganan Covid-19. "Rakyat pasti mau ikut kalau jelas. Kalau nggak jelas ya orang demo," pungkasnya.
(muh)