Alasan Jokowi Pilih PPKM Mikro Dibanding Lockdown atau PSBB: Tak Matikan Ekonomi Rakyat

Rabu, 23 Juni 2021 - 16:32 WIB
loading...
Alasan Jokowi Pilih...
Presiden Jokowi mengatakan bahwa PPKM mikro masih sangat tepat diterapkan dalam kondisi saat ini. Pasalnya tidak mematikan ekonomi rakyat. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui mendapatkan berbagai masukan terkait penanganan lonjakan kasus covid-19 yang tengah terjadi saat ini. Salah satunya adalah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau pun lockdown .

"Pemerintah telah menerima banyak masukan-masukan. Dan tentunya kami menyambut baik setiap masukan. Baik pribadi, kelompok atau pun masyarakat. Termasuk usulan memberlakukan kembali PSBB dan lockdown mengingat lonjakan kasus positif yg sangat pesat," katanya dalam konferensi persnya, Rabu (22/6/2021).

Dia mengatakan bahwa pemerintah telah mempelajari berbagai opsi penanganan Covid-19. Di mana dengan memperhitungkan kondisi ekonomi, sosial, politik di negara Indonesia. Termasuk juga pengalaman-pengalaman dari negara lain.

Baca juga: Ini Hitung-hitungan Biaya Lockdown Sementara, Lebih Murah Kok!

Dari kajian tersebut Jokowi menyebut bahwa pemerintah masih menilai PPKM merupakan kebijakan paling tepat.

"Dan pemerintah memutuskan PPKM mikro masih menjadi kebijakan paling tepat untuk menghentikan laju penularan Covid-19 hingga ke tingkat desa atau langsung ke akar masalah yaitu komunitas," katanya.

Jokowi mengatakan bahwa PPKM mikro masih sangat tepat diterapkan dalam kondisi saat ini. Pasalnya tidak mematikan ekonomi rakyat.

"Kenapa pemerintah memutuskan PPKM mikro? Pemerintah melihat bahwa kebijakan PPKM mikro masih menjadi kebijakan yang paling tepat untuk konteks saat ini untuk mengendalikan Covid-19 karena bisa berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat," katanya.

Baca juga: Pemerintah Disarankan Lockdown Sementara agar Ekonomi Lebih Solid
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1448 seconds (0.1#10.140)