Pemasok Senjata KKB Papua Diduga Terima Rp370 Juta dari Ketua DPRD Tolikara

Rabu, 16 Juni 2021 - 13:50 WIB
loading...
Pemasok Senjata KKB Papua Diduga Terima Rp370 Juta dari Ketua DPRD Tolikara
Satgas Nemangkawi mengungkapkan dugaan keterlibatan ketua DPRD Tolikara dengan pemasok senjata KKB yang telah ditangkap. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Satgas Nemangkawi menduga ada keterlibatan Ketua DPRD Kabupaten Tolikara, Sonny Wanimbo atas penangkapanNeson Murib, pemasok senjata Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) . Neson diduga mendapat uang sebesar Rp370 juta dari orang Sonny.

Hal itu diketahui dalam penangkapan Neson di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, untuk pergi ke Timika. "Saat ini tim penyidik baru mendalami keterlibatan semua pihak yang diduga. Tentunya akan memanggil yang bersangkutan," kata Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes Iqbal Alqudusy saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (18/6/2021).

Baca Juga: Menggemparkan, Ada Catatan Aliran Dana Pemkab Puncak Rp600 Juta ke KKB, Untuk Apa?

Dari informasi, uang tersebut dibawa Neson dengan menggunakan pecahan Rp100 ribu. Kala itu, Ia hendak bertemu dengan penjual senjata dan amunisi yang berada di wilayah Kabupaten Timika.

Sementara, uang senilai Rp370 juta tersebut diberikan oleh Sonny Wanimbo pada pertengahan April 2021 lalu di salah satu hotel di wilayah Jayapura. Sonny diduga merupakan teman kuliah Neson Murib di salah satu universitas di wilayah Denpasar, Bali.

Dalam periode Mei lalu, Neson Murib sudah melakukan sejumlah transaksi senjata api. Misalnya, pembelian dua pucuk senjata api berjenis M16 dan satu pucuk AK47 beserta 100 butir amunisi di wilayah Kalimantan dengan harga Rp190 juta.



Namun transaksi itu gagal karena terjadi kesalahpahaman antara kedua pihak dalam pelunasan pembayaran. Tak hanya itu, Murib juga diduga terlibat dalam sejumlah transaksi penerimaan dan pemberian uang kepada kelompok separatis bersenjata yang kini telah ditetapkan sebagai teroris oleh pemerintah. Uang itu dipergunakan untuk pembelian senjata api dan amunisi.

"Tim masih akan terus menggali informasi sumber dana serta aktivitas pengiriman uang untuk membeli senjata dan amunisi," ujar Iqbal.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1592 seconds (0.1#10.140)