Covid-19 di Ibu Kota Melonjak, Politikus Demokrat Usul Pertimbangkan Lockdown

Rabu, 16 Juni 2021 - 12:30 WIB
loading...
Covid-19 di Ibu Kota Melonjak, Politikus Demokrat Usul Pertimbangkan Lockdown
Seorang tenaga kesehatan mengumpulkan sepatu untuk disterilkan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto/ANTARA
A A A
JAKARTA - Penularan virus Corona (Covid-19) di DKI Jakarta dan beberapa kota lainnya melonjak pasca Lebaran. Bahkan saat ini sudah muncul ancaman Covid jenis baru, yakni varian Delta.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 28 Juni 2021.

Menyikapi kondisi Ibu Kota, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon bertanya kepada pemerintah pusat dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai kemungkinan mengambil kebijakan penutupan wilayah atau lockdown.

Melalui lockdown, dia berharap angka penularan Covid-19 bisa ditekan. Meski diakuinya kebijakan tersebut bisa berdampak secara ekonomi, namun bisa menyelamatkan nyawa warga dari ancaman Covid-19.

Hal itu diungkapkan Jansen melalui akun Twitternya. "Untuk pemerintah pusat dan Mas Gubernur Anies Baswedan: tidak ada rencana untuk nutup cq lockdown Jakarta ini entah barang seminggu saja kah? Parah ini angka kenaikan covid. Syukur-syukur cara ini bisa buat agak mereda. Tak apalah ekonomi jadi amblas sedikit, yang penting orang hidup enggak mati," kata Jansen seperti dikutip dari akunnya, @jansen_jsp, Rabu (16/6/2021).

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan data positivity rate di Jakarta meningkat pada pekan lalu 9%. Sementara itu, hari ini menjadi 17% dengan pertambahan kasus baru empat hari terakhir setiap hari bertambah 2.000, 2.300, 2.400, dan per Minggu 13 Juni ini 2.700.

Anies melanjutkan, untuk tempat tidur isolasi di rumah sakit juga terjadi peningkatan signifikan walaupun tingkat kematian cenderung tetap dan tak menunjukkan kenaikan. Berdasarkan data pada pekan lalu tingkat keterisian rumah sakit di Jakarta sebesar 45%, per 13 Juni ini sudah terisi 75%, di mana 27%-nya pasien yang mendapat layanan kesehatan di Jakarta merupakan warga dari luar Ibu Kota
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2056 seconds (0.1#10.140)