Luhut Sebut Munculnya COVID-19 Varian Baru di Indonesia Kesalahan Bersama

Selasa, 15 Juni 2021 - 15:18 WIB
loading...
Luhut Sebut Munculnya...
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebut munculnya COVID-19 varian baru ke Indonesia adalah kesalahan bersama. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebut munculnya COVID-19 varian baru ke Indonesia adalah kesalahan bersama. Siapapun yang menjadi korban langsung atau tidak langsung merupakan kesalahan bersama.

"COVID-19 Indian varian ini, kita sama-sama berkaca inilah kesalahan kita rame-rame," ujar Luhut dalam Konferensi Pers bertajuk 'Upaya Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) Bidang Alat Kesehatan' secara virtual, Selasa (15/6/2021).

Dia mengklaim pemerintah telah melarang dilakukannya kerja dari kantor dan pelarangan mudik. Namun, karena hal itu telah dilanggar sehingga varian baru COVID-19 masuk dan menyebar luas ke Indonesia.

"Pemerintah sudah abis-abisan minta agar tidak WFO tidak mudik. Kemudian kita rame-rame jadi ini sekarang akibatnya," jelasnya.

Dia meminta hal ini menjadi perenungan bersama atas apa yang terjadi. Sebab siapa pun yang menjadi korban pada varian baru COVID-19 ini adalah kesalahan bersama yang harus ditanggung.

"Ini sekarang kita harus melakukan perenungan. Kalau kita jadi pemimpin tidak memberikan contoh ini dampaknya sekarang ini. Kalau ada korban langsung atau tidak langsung ini kelakuan kita sendiri," tandasnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan waspada super spreader atau satu orang positif virus Corona (CCOVID-19) menularkan ke banyak orang dengan cepat dari varian Delta COVID-19. Varian ini berasal dari India atau yang dulu disebut oleh World Health Organization (WHO) sebagai varian virus B1617.

"Memang kecepatan penularannya (Delta COVID-19) ini, super spridernya ini yang harus betul-betul kita waspadai,” ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, Senin (14/6/2021).
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1387 seconds (0.1#10.140)