Acara Dihadiri Para Senior, Haris Pertama Tegaskan Kepengurusannya Solid

Sabtu, 12 Juni 2021 - 22:20 WIB
loading...
Acara Dihadiri Para Senior, Haris Pertama Tegaskan Kepengurusannya Solid
Acara Halal Bihalal Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) sukses menggelar halal bihalal dan peresmian bus operasional KNPI Turangga Seta.

Acara tersebut digelar di Puri Agung Ballroom, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Kamis 10 Juni 2021. Halal bihalal ini juga dihadiri Ketua Umum DPP KNPI Lintas Generasi seperti Akbar Tanjung, Idrus Marham, Adhyaksa Dault dan Ahmad Doli Kurnia.

Digelar dengan protokol kesehatan ketat, Semua peserta dilakukan swab antigen di lokasi acara. Selain itu, ratusan OKP dan DPD KNPI juga mengikuti halal bihalal tersebut secara virtual.

Menurut Ketua Umum KNPI Haris Pertama, hadirnya Ketua Umum DPP KNPI lintas generasi menunjukkan KNPI di bawah kepemimpinannya tetap solid.

"Bahwa kepemimpinan KNPI 2018-2021, kami mewarisi, bukan menghabisi KNPI. Ini yang ingin kita tunjukkan kepada senior-senior kita yang hadir malam hari ini," ujar Haris .

Dia juga menegaskan, pentingnya persatuan di tubuh KNPI. "Di tengah banyaknya gerakan-gerakan yang mencoba memecah belah KNPI, kami, kita di sini solid, menjunjung tinggi aturan organisasi," tandasnya.

Sementara itu, penceramah kondang Ustaz Das'ad Latif memberikan tausiyahnya di acara tersebut. Pria asal Makassar ini memukau undangan dengan gaya bahasa humornya yang menyentil namun penuh makna.

Ustaz Das'ad Latif, juga menyoroti perpecahaan di tubuh KNPI. “Karena pergantian ketua umum kalian terpecah belah, jangan kau ikut bertanding kalau kau siap kalah bos. yang namanya cinta kepada KNPI, lapang dada, tidak harus menjadi ketua hebat di KNPI. Buktikan prestasinya, tidak usah tersinggung bila tidak jadi ketua,” ujarnya

Dia juga meminta pemuda-pemudi Indonesia sekarang belajar dari para pencetus Sumpah Pemuda. “Belajar dari saudara-saudara kita, pencetus Sumpah Pemuda. Mereka dari Jawa, Papua Sulawesi dan sebagainya datang ke Jakarta naik kapal kecil-kecil dikejar Belanda untuk mengatakan satu nusa, satu bahasa satu bangsa. Mestinya kalian yang punya internet punya kekayaan lebih hebat memikirkan persatuan Indonesia. Cebong kampret sudah akur sekarang bos,” tuturnya.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1855 seconds (0.1#10.140)